Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendapat tugas dan tanggung jawab dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendirikan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Papua.
Upaya dan tanggung jawab dilakukan melalui berbagai tahapan itu dapat dilaksanakan dengan baik, karena lembaga pendidikan tinggi seni di Indonesia timur itu sudah mulai menerima mahasiswa baru, kata Dr Umasih, M.Hum, salah seorang anggota tim monitoring dan evaluasi (Monev) ISBI dari Kemendikbud di Denpasar, Jumat.
Dalam diskusi antara 20 narasumber dan Pembantu Rektor I ISI Denpasar Prof Dr I Nyoman Artayasa, M.Kes dengan tim Monev yang dipimpin Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Budaya dan Psikologi Pendidikan Prof Dr I Wayan Rai. S MA terungkap ISBI Papua mulai beroperasi tahun 2013.
ISBI Papua menerima mahasiswa baru sebanyak 46 orang dari lima program studi.
Proses pembelajaran berlangsung cukup baik dengan kualifikasi dosen S2 yang telah lolos dalam sertifikasi dosen.
Dr Umasih menilai, pencapaian ISI Denpasar dalam mendirikan ISBI Tanah Papua sudah luar biasa hanya saja masih terkendala pada izin dari Menpan untuk segera dapat ditindaklanjuti.
Prof Rai mengatakan, tim Monev mendapat tugas dari Mendiknas untuk melakukan pengawasan terhadap empat perguruan tinggi seni di Indonesia yang masing-masing mendapat tugas mendirikan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI).
Usaha pemerintah mendirikan empat ISBI di Indonesia terus bergulir. Empat perguruan tinggi seni di Indonesia yang mendapat tugas mendirikan ISBI terdiri atas ISI Denpasar, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta dan ISI Padang Panjang. (LHS)
ISI Denpasar Dapat Tugas Dirikan ISBI Papua
Jumat, 1 November 2013 15:55 WIB