Singaraja (Antara Bali) - Polisi menangani bentrokan antarwarga di Desa Pengastulan, Kabupaten Buleleng, yang dipicu oleh perbedaan dukungan kepada pasangan calon pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Bali pada 15 Mei lalu.
"Sejumlah pelaku dan beberapa orang kami periksa terkait bentrokan," kata Kepala Kepolisian Sektor Seririt Ajun Komisaris I Made Joni Antara, Kamis.
Menurut dia, baku hantam yang terjadi beberapa waktu lalu dipicu oleh perbedaan dukungan kepada pasangan Cagub-Cawagub Bali. Warga mendesak Kepala Desa Pengastulan Ketut Yasa mundur dari jabatannya karena diduga bermain politik dengan lebih memihak kepada salah satu pasangan Cagub-Cawagub Bali.
Kemudian warga Pengastulan I Gusti Putu Danendrayasa melaporkan kepala desa atas tuduhan penghinaan yang berakibat beberapa warga mengalami luka-luka.
Kedua kubu akhirnya sama-sama melapor ke polisi. Namun Ketut Yasa menginginkan perdamaian. "Sebaiknya masalah ini diambil alih oleh pihak kecamatan karena dalam kasus itu saya dilibatkan," katanya.
Camat Seririt Ida Bagus Pranajaya menyatakan kesiapannya menjadi mediator dua kubu yang berseteru di Desa Pengastulan tersebut. (WRA)