Jakarta (Antara Bali) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat belum memutuskan penggunaan formulir C1 Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) Jawa Timur pascapenetapan pasangan Khofifah Indar Parawansa- Herman S Sumawiredja atau "Berkah" menjadi peserta Pilkada.
Komisioner KPU Pusat Juri Ardiantoro, ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya baru akan mengirimkan pejabat terkait ke Jawa Timur guna memastikan kondisi terkait di sana.
"Besok Senin (11/8), kami mengutus kepala biro logistik dan biro teknis ke Jatim, untuk memahami persoalan dan memetakan kemungkinan-kemungkinan penggunaan formulir C1 dalam Pilkada Jatim," kata Juri.
KPU Pusat mengambil alih peran dan fungsi KPU Provinsi Jawa Timur dalam pelaksanaan Pilkada, karena tiga anggota KPU setempat diberhentikan setelah sangkaan melanggar kode etik pada saat tahapan pendaftaran peserta Pilkada.
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) kemudian meminta KPU Pusat mengembalikan hak konstitusional pasangan Berkah untuk dapat menjadi peserta Pilkada Jatim, yang rencananya dilangsungkan pada 29 Agustus.
Sementara itu, formulir C1 untuk penyelenggaraan Pilkada Jatim tidak menyertakan nama pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S. Sumawiredja, karena KPU Jatim menggagalkan pasangan tersebut sebagai peserta Pilkada. (M038)
KPU Pusat Ambil Alih Peran KPU Jatim
Minggu, 11 Agustus 2013 17:10 WIB