Denpasar (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar, Bali melengkapi seluruh kantor desa dengan perpustakaan mini guna meningkatkan literasi membaca masyarakat.“Kami harap ini dapat meningkatkan akses layanan bahan bacaan bermutu bagi masyarakat,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gianyar Ida Ayu Putu Eka Susanti di Gianyar, Bali, Senin.
Total 70 perpustakaan mini di 70 desa di "kabupaten seni" itu yang memiliki minimal 1.000 judul koleksi, satu rak buku dan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP).
Ia menjelaskan layanan itu didukung bantuan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) berupa buku bacaan dan rak buku yang diterima oleh perpustakaan umum desa dan kelurahan sebanyak enam perpustakaan pada 2024 dan 64 perpustakaan pada 2025.
Selain di kantor desa, ada juga perpustakaan satu unit di Taman Bacaan Masyarakat, serta satu perpustakaan khusus masing-masing di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Gianyar, Puskesmas I dan Puskesmas II Gianyar pada 2025.
Untuk memastikan layanan perpustakaan, pihaknya melakukan pembinaan dan pengawasan pemanfaatan bahan bacaan bermutu.
Untuk pembinaan dan pengawasan, kata dia, tahun ini menyasar 20 perpustakaan umum dan dilanjutkan pada tahun berikutnya untuk menyasar seluruh perpustakaan penerima bantuan.
Salah satu perpustakaan yang sudah berdiri, yakni di Kantor Desa Kelusa Kecamatan Payangan, Gianyar digunakan masyarakat ketika mereka menunggu giliran layanan administrasi kependudukan.
“Kami juga mendapatkan bantuan buku dari beberapa perusahaan yang ada di wilayah desa yang kemudian dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi masyarakat,” kata Sekretaris Desa Kelusa Ngakan Nyoman Rai Aji Putra.
Perpusnas mencatat Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) nasional 2024 mencapai skor 73,52, atau melebihi pencapaian pada 2023 sebesar 69,42.
Hasil IPLM itu mencakup tujuh unsur termasuk pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi, dan tingkat kunjungan masyarakat, melibatkan 514 kabupaten/kota dan lebih dari 174 ribu responden usia 10–69 tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kegemaran membaca masyarakat pada 2024 mencapai rata-rata 72,44 dengan rata-rata jumlah buku dibaca mencapai 3-4 buku.
Provinsi Bali memiliki skor 71,97 dengan rata-rata jumlah buku yang dibaca 3-4 buku.
