Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Badan Pendapatan Daerah meluncurkan inovasi klaster digital untuk memperkuat layanan fiskal dengan branding "KLADI (Klaster Digital) 5 B" dalam High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Denpasar, Rabu.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan digitalisasi tidak hanya mengubah cara bekerja, namun juga membangun fondasi baru bagi Kota Denpasar.
Hal itu, menurut dia, juga merupakan bentuk komitmen Pemkot Denpasar untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk ekosistem digital, sehingga setiap transaksi dan layanan publik dapat terintegrasi dengan baik.
"Harapannya melalui digitalisasi di berbagai sektor, terutama sektor finansial, maka dapat kita dapat mewujudkan fiskal kuat untuk Denpasar Maju," kata Jaya Negara.
Ia mengajak seluruh elemen dukung pertumbuhan Denpasar agar bisa berdaya saing secara global berbasis budaya dan kearifan lokal.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan inovasi KLADI 5B merupakan wilayah dengan potensi perekonomian yang baru berkembang meliputi lima wilayah, yakni Jalan Tukad Badung, Tukad Barito, Tukad Batanghari, Tukad Balian, dan Tukad Banyumas.
Peluncuran KLADI 5B tersebut, menurut dia, merupakan replikasi dan pengembangan dari keberhasilan klaster-klaster digital sebelumnya seperti di kawasan civic centre Renon, Pedestrian Sanur, kawasan Teuku Umar Timur dan Teuku Umar Barat dan kawasan Gatot Subroto .
"Klaster-klaster digital yang dikembangkan di Kota Denpasar menjadi bentuk nyata bahwa digitalisasi bukan hanya konsep, melainkan gerakan bersama yang terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat Denpasar," katanya, mengungkapkan.
Selain Klaster KLADI 5B, kata Eddy Mulya, Pemkot Denpasar juga meluncurkan inovasi Pajak Digital BPHTB Elektronik Terintegrasi di Kota Denpasar (Pagi Bersinar), yang ditujukan akan memberi dampak mempermudah pelayanan BPHTB dan tercapainya target dan realisasi BPHTB sesuai dengan yang telah ditetapkan. Ada juga inovasi Sistem Penerimaan Retribusi Digital (Siperdi) sebuah inovasi dari Dinas Perhubungan Kota Denpasar yang memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran retribusi secara digital.
Kehadiran Siperdi, lanjutnya, menjadi langkah maju dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang semakin efisien, akuntabel, dan terintegrasi.
"Kami hari ini juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah dengan baik melakukan transaksi pembayaran pajak secara digital. Baik itu BPHTB, transaksi digital untuk pengelolaan sampah di sekolah dan juga kepada wajib pajak yang telah melakukan pembayaran PBB-P2 secara tepat waktu," kata Eddy Mulya.
Eddy Mulya mengatakan kesuksesan berbagai inovasi ini tentu tidak lepas dari dukungan dan pendampingan yang luar biasa dari Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali serta Bank BPD bali.
"Ini adalah upaya kami untuk dapat menghadirkan layanan yang mudah, cepat, transparan dan berbasis digital demi mewujudkan Denpasar Smart City berbasis budaya," katanya.
