Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali meminta kewaspadaan petugas Bandar Udara Ngurah Rai agar lebih cermat mendeteksi penumpang untuk mencegah penularan virus H7N9 yang merupakan varian baru virus flu burung.
"Bandara dan juga pelabuhan menjadi gerbang untuk memfilter awal supaya tidak terjadi kasus penyakit yang diimpor dari luar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, sampai saat ini di Bali memang belum ditemukan kasus penyakit akibat virus H7N9 yang marak terjadi di China. Meskipun demikian, kewaspadaan dan kesiapsiagaan tidak boleh dikesampingkan.
"Kami juga sudah menyampaikan surat edaran ke kabupaten/kota untuk kesiapsiagaan ini, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Peternakan kalau ditemukan kematian unggas mendadak," katanya.
Ia mengharapkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan petugas di Bandara Ngurah Rai dapat lebih ketat memeriksa setiap penumpang yang datang, terutama bagi wisatawan yang berasal dari daerah yang berisiko H7N9.
"Deteksi awal bisa dilakukan dengan menggunakan detektor yang ada di bandara. Dari detektor tersebut akan terlihat peningkatan suhu tubuh bagi penderita H7N9 yang biasanya di atas 38,5 derajat celcius," ujarnya.
Namun, jelas dia, jika ditemukan penumpang dengan suhu tubuh tersebut, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena orang yang sakit flu pun sering suhu tubuhnya di atas 38,5 derajat celcius. (LHS)