Jembrana, Bali (ANTARA) - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan melantik pejabat baru eselon III dan IV di area persawahan, agar memiliki empati terhadap petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan.
"Pejabat harus mengerti kerja keras dan kesulitan rakyat termasuk petani," kata Kembang saat pelantikan di Subak Telepus, Desa Delodbrawah, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin.
Selain itu, dari sisi filosofis, dia ingin setiap langkah pejabat tetap berpijak di atas tanah sebagai simbol realita masyarakat.
Menurut dia, pejabat harus sensitif terhadap kondisi lingkungan sekitar yaitu rakyat, sehingga amanah dalam menjalankan jabatan yang diberikan kepada mereka.
"Sawah adalah harapan para petani, namun saat sawah tidak bisa ditanami karena bendungan air jebol, petani dan keluarganya menjerit. Pada situasi seperti itulah kehadiran saudara dibutuhkan," katanya.
Menurut dia, untuk memberi solusi masalah bagi rakyat pejabat harus sabar, jujur dan tidak mengenal lelah seperti petani.
Khusus mutasi 34 pejabat eselon III dan IV ini, kata dia, dilakukan dengan profesional berdasar syarat administrasi, kelayakan, kepatutan dan kinerja pegawai bersangkutan.
Dia juga menekankan pegawai untuk tidak memberikan apapun kepada dirinya selaku bupati seperti uang THR, bingkisan atau bentuk lainnya.
"Cukup tunjukkan kerja untuk rakyat. Penilaian terhadap kinerja dalam perjanjian kerja saudara akan kami terapkan tegas. Sekali lagi saya tegaskan tidak ada pungutan, setoran, biaya untuk siapapun dengan dalih apapun dan kepentingan apapun, " katanya.
Dia minta pejabat yang baru dilantik dapat melaksanakan tugas dengan baik, termasuk menyelesaikan kewajiban pada jabatan yang sebelumnya mereka tempati.
Kewajiban itu seperti menyelesaikan dokumen atau tugas yang sudah hampir selesai mereka kerjakan.
"Jangan meninggalkan posisi yang lama dengan tumpukan tugas yang belum selesai. Antara pejabat lama dan baru harus sinergi. Jangan egois," katanya.