Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster datang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung untuk menyerap informasi tentang persoalan di gunung sampah tersebut.
Koster dalam keterangan di Denpasar, Senin, menyebut tujuan kehadirannya untuk melihat langsung kondisi dan selanjutnya melaporkan ke Menteri Lingkungan Hidup.
“Akan melaporkan kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq yang rencananya meninjau langsung TPA Suwung, pada Selasa, 27 Mei 2025,” kata dia.
Gubernur Bali menyadari TPA Suwung yang terletak di kawasan Denpasar Selatan itu telah menjadi isu lingkungan utama di Bali.
“TPA seluas 32,4 hektare ini menghadapi tantangan serius terkait daya tampung dan pencemaran lingkungan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar lakukan penjajakan solusi untuk atasi masalah sampah
Menjawab tantangan tersebut, Pemprov Bali saat ini sedang gencar mendorong kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah berbasis sumber.
Ini sebagai salah satu upaya mempercepat penuntasan persoalan TPA Suwung.
Menurut Gubernur Koster akibat kurang optimalnya program pemilahan di tingkat rumah tangga, TPA Suwung menjadi penampungan berbagai macam sampah yang bercampur menjadi satu hingga makin sulit untuk diolah.
Dalam pemantauannya, Koster fokus pada gunung sampah yang terus meningkat.
Ia mendapat sejumlah persoalan urgen yang harus segera dituntaskan berdasarkan keterangan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah DKLH Bali Ni Made Armadi.
Baca juga: Menteri LH kawal pengelolaan sampah hotel dan restoran di Bali
Armadi menyampaikan terkait kompleksnya persoalan yang dihadapi TPA Suwung, pihaknya kesulitan saat musim hujan dan ketika mengalami kerusakan alat pengolahan sampah.
"Apalagi saat hujan, truk pengangkut harus antre, itu sering menimbulkan masalah di lapangan," ujarnya.
Selain tumpukan sampah, Made Armadi juga menyinggung kurang optimalnya pengolahan air lindi karena kerusakan alat.
Hal itu kemudian menimbulkan dampak serius yaitu perembesan lindi ke hutan bakau dan mematikan sejumlah pohon bakau pada beberapa area.
Contoh-contoh persoalan ini yang nantinya akan dibawa Pemprov Bali kepala Menteri Lingkungan Hidup saat berkunjung, tujuannya agar masalah sampah bisa segera dituntaskan.