Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Jembrana menyerahkan bantuan bibit kakao dan pupuk organik kepada kelompok tani setempat untuk mendorong pengembangan ekonomi daerah.
"Kakao Jembrana memiliki reputasi yang sangat baik di pasar internasional," kata Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Bali Rony Ukurta Barus melalui keterangan tertulis diterima di Denpasar, Jumat.
Sebanyak 20 ribu bibit kakao super dan 100 ton pupuk organik diserahkan kepada Kelompok Tani Kakao Rastani di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Ia menjelaskan bibit kakao diberikan kepada para petani tersebut karena kabupaten dengan julukan Bumi Makepung itu memiliki lahan perkebunan kakao terluas di Pulau Bali.
Rony menjelaskan keterlibatan pihaknya dalam menyalurkan bibit pertanian itu karena selain sebagai regulator lembaga jasa keuangan, pihaknya juga memiliki tugas meningkatkan literasi dan inklusi keuangan salah satunya melalui program bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Ada pun salah satu program TPAKD yakni optimalisasi kredit/pembiayaan sektor prioritas (KPSP) pertanian dan program pengembangan ekonomi daerah berupa budi daya kakao.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengapresiasi inisiasi regulator lembaga jasa keuangan itu karena petani memerlukan dukungan seluruh pihak agar dapat meningkatkan produktivitasnya.
"Salah satu yang harus diperhatikan adalah ketersediaan air sehingga diharapkan bantuan permodalan yang diperoleh dapat digunakan untuk menjamin ketersediaan air untuk lahan perkebunan khususnya kakao," ucapnya.
OJK mencatat melalui program pengembangan ekonomi daerah pada 2024, lembaga jasa keuangan telah menyalurkan pembiayaan kepada petani kakao dan koperasi kakao di Kabupaten Jembrana sebesar Rp1,39 miliar dan hingga saat ini masih dalam kualitas lancar.
Dengan realisasi itu memberi peluang sektor pertanian khususnya kakao menjanjikan untuk memperoleh pembiayaan dari industri perbankan.
Rencananya program tersebut akan terus dilanjutkan menyasar petani kakao di kabupaten lain di Pulau Dewata sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani di Bali.