Singaraja, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas pembangunan di daerah itu sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
"Prioritas ini guna mengintegrasikan dan mengoptimalisasikan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir," kata Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra ditemani Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna saat mengikuti kegiatan panen raya padi dengan varietas Padi Ciherang di Subak Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Selasa.
Menurut dia, pemerintahnya mencanangkan pada level hulu sebagai penyedia sarana dan prasarana produksi pertanian untuk selanjutnya mampu meningkatkan budidaya tanaman padi yang sehat.
"Kami prioritaskan yang ramah lingkungan, mudah, murah dan tetap produktivitas, kualitas hasil pertanian. Juga penerapan teknologi di tingkat hilir, penanganan pasca panen serta pemasarannya," ungkapnya.
Dalam panen raya padi yang dilakukan di Subak Beji, Sangsit, Bupati Sutjidra menyampaikan gabah yang dihasilkan bisa mencapai lima ton lebih dari setiap hektare sawahnya. Jumlah tersebut, menurutnya masih bisa dioptimalkan dengan perbaikan cara tanam padi oleh para petani di sekitar
"Informasi dari para petani ini per hektare nya itu mendapatkan 5,2 ton. Ini belum optimal, cara tanamnya ini kurang rapat. Masih bisa ditingkatkan lagi produksinya," ungkapnya.
Sutjidra menambahkan pihaknya telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian untuk lebih berkala turun dan menemui petani. Hal tersebut diperlukan untuk melakukan upaya kolektif meningkatkan produksi pertanian Buleleng dalam mewujudkan ketahanan pangan ke depan.
Pihaknya juga mengharapkan sawah-sawah yang kini ada harus dijaga dan dipertahankan untuk tidak semakin berkurang jumlahnya. Saat ini eksisting lahan persawahan sekitar 6.000 hektare dan ada potensi sekitar 2000 hektare lagi untuk dioptimalkan.
"Jangan sampai dari terjadi alih fungsi lahan dan kita tidak punya sawah dan padinya berkurang. Ini akan kita bebankan nanti kepada anak cucu kita. Harus beli beras lagi padahal Buleleng punya potensi untuk pertanian," tegasnya.
Bukan hanya itu saja, setelah padi varietas Ciherang ini di panen, akan ada bibit baru. Bibit padi "semeton" atau masyarakat Bali akan coba ditanam setelah persawahan di Subak Beji, Sawan. Hasilnya akan dipantau selama 90 hari ke depannya dan setelah panen lagi.
Menurutnya, berbagai upaya akan dikerjakan untuk mempercepat terwujudnya ketahanan pangan di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.