Denpasar (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan Bali International Hospital (BIH) di Sanur, Denpasar, ditargetkan dapat melayani pasien warga negara Indonesia dan warga negara asing mulai April 2025.
“Tidak perlu jauh mencari pelayanan kesehatan berkelas dunia, tidak perlu ke negara lain di sini akan hadir bahkan bisa menarik pasien berbagai negara,” kata Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di sela meninjau BIH di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis.
Saat ini, berdasarkan data Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) pembangunan rumah sakit mewah itu sudah mencapai 98 persen.
Pada April 2025, fasilitas kesehatan tersebut ditargetkan dapat beroperasi melalui masa uji coba melayani pasien sebelum pembukaan perdana ditargetkan pada pertengahan tahun ini.
Menurut dia, BIH yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur Denpasar itu dapat menarik wisata minat khusus kesehatan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga berkeliling meninjau sejumlah ruangan di rumah sakit internasional yang memiliki luas 67.465 meter persegi dan dilengkapi 255 tempat tidur tersebut.
“Gedungnya berkualitas sangat baik, fasilitas lengkap dan ditunjang teknologi medis terkini dan canggih dari berbagai negara maju,” ucapnya.
AHY juga optimistis BIH dapat menarik pasien mancanegara karena Bali tidak hanya menawarkan layanan kesehatan tapi juga pariwisata yang mendukung proses penyembuhan karena berada di kawasan wisata Sanur dengan daya tarik Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu.
“Tidak hanya sembuh secara fisik tapi juga karena nyaman melihat dan menikmati keindahan alam sekitar yang memberikan kekuatan dan kebahagiaan, ini berlaku buat pasien dan keluarganya,” katanya.
Ada pun layanan unggulan di rumah sakit tersebut yakni kardiologi, kanker, saraf, saluran pencernaan dan ortopedi/tulang (CONGO).
Berdasarkan data Dewan Nasional KEK Indonesia, KEK Kesehatan Sanur yang memiliki luas total 41,26 hektare ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai sekitar Rp10,2 triliun dan diperkirakan menyerap sekitar 43.647 orang tenaga kerja baik langsung dan tidak langsung.
KEK Kesehatan Sanur diharapkan menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di KEK dengan total pasien diperkirakan mencapai 123-240 ribu orang pada 2030.
Dengan berkurangnya pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri, diharapkan terjadi penghematan devisa dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di KEK dengan perkiraan total Rp86 triliun dan potensi penambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun diproyeksi hingga 2045.