Badung, Bali (ANTARA) -
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengokohkan industri gim Indonesia untuk menguasai pasar Asia Tenggara.
"Kita ingin Indonesia kuat tidak hanya sebagai pasar, tetapi kuat sebagai ekosistem developer. Tujuan kita IGDX (Indonesia Game Developer Exchange) harus menjadi episentrum dari Asia tenggara. Kita mau Indonesia jadi kekuatan game development di kawasan Asia Tenggara," kata Ketua Tim Pengembangan Gim Animasi dan Teknologi Baru Kemenkominfo Luat Sihombing di Kuta, Bali, Kamis.
Dia mengatakan developer game Indonesia dari segi jumlah saat ini tertinggi di Asia Tenggara. Developer gim Indonesia pun dinilai semakin kuat di kawasan Asia Tenggara.
"Sampai tahun lalu, produk kita lebih dari 250 terbanyak di Asia Tenggara. Negara lainnya mungkin di 150 ke bawah. Posisi Indonesia dari sisi produksi sangat kuat di Asia Tenggara," katanya.
Namun demikian, dia mengakui secara global developer gim Indonesia perlu banyak bersaing. Karena itu, salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia di level global yakni dengan mengadakan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) di Bali, 10-12 Oktober 2024. Sebanyak 400 pengembang gim hadir memenuhi booth-booth yang tersedia di IGDX Business and Conference.
Selain itu, Kemenkominfo bersama Kementerian lain membentuk ekosistem gim yang dimulai dari penguatan talenta muda, peningkatan kapasitas studio pengembang game, penyiapan informasi karir di industri game, sampai dengan penyediaan pusat pertemuan bisnis industri game berskala internasional.
Hal tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan pengembangan ekosistem industri game melalui peningkatan kualitas dan kuantitas calon pengembang game yang memiliki portofolio, dan dapat menjadi calon kewirausahaan baru bidang studio pengembang game.
"Kita memfasilitasi pelaku bisnis tidak hanya di dalam negeri tetapi dari dalam negeri untuk saling bertemu untuk mencari potensi bisnis yang terjadi di bidang industri game," katanya.
Baca juga: Kemenkominfo percepat industri gim lokal ke pasar global melalui IGDX di Bali