Ajibata, Sumut (Antara Bali) - Pergelaran tari "Tortor" Batak oleh Sanggar Lusido Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, akan meramaikan malam seni budaya Pekan Raya Sumatera Utara Ke-42 di Medan, Minggu (17/3).
"Kami akan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir dalam suatu pertunjukan tari 'Tortor' Batak bertema pembangunan daerah dengan basis seni dan budaya," kata Pimpinan Sanggar Seni Budaya Lusido Raja Resmon Mangatur Sirait di Ajibata, Kamis.
Dia mengatakan sanggar yang pernah menjuarai festival tari daerah dalam Pesta Danau Toba (PDT) pada Desember 2012 di Parapat, Sumatera Utara tersebut dipercaya mewakili Kabupaten Toba Samosir untuk mengisi PRSU yang bertujuan mempromosikan potensi berbagai daerah dari provinsi setempat itu.
Pagelaran "Tortor" yang dibawakan sekitar 100 orang penari itu, katanya, akan memeriahkan pameran pembangunan, sekaligus menjadikannya sebagai pesta budaya, hiburan, dan rekreasi yang merupakan agenda tahunan yang banyak dimanfaatkan sebagai ajang pameran dan promosi oleh berbagai pemerintah daerah setempat.
Rismon menjelaskan anak asuhannya akan mempertunjukkan berbagai tari, di antaranya tortor "Tunggal Panalua" yang merupakan tari ritual cukup sakral menggambarkan hubungan manusia dengan "Mulajadi Nabolon"(Sang Khalik) melalui mediasi Datu Bolon atau seorang dukun sakti.
Pada zaman dahulu, kata dia, tortor tersebut diperintahkan seorang raja kepada Datu Bolon untuk menolak bala dan meminta hujan serta mengangkat seorang pemimpin baru dengan membentuk kampung baru, termasuk mengambil keputusan untuk berperang. (LHS)