Denpasar (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Denpasar, Bali telah memutuskan untuk mendukung Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang telah mengundurkan diri.
"Kalau ketum, kami segaris dengan DPP, DPD I Bali, kalau kami ke Pak Bahlil," kata Ketua DPD II Partai Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira ditemui usai pelantikan anggota DPRD Kota Denpasar periode 2024-2029, di Denpasar, Senin.
Wandhira beralasan pilihan jatuh pada Bahlil Lahadia karena sebagian besar DPD telah melakukan komunikasi dengan pria yang baru saja menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut.
"Golkar itu memiliki komitmen, siapapun pemimpinnya, itulah pemimpin kita, siapapun orangnya, itulah pemimpin kita. Karena sebagian besar sudah lakukan komunikasi dengan Pak Bahlil, itulah yang tepat bagi pimpinan kita," ucapnya.
Wandhira mengatakan Partai Golkar menginginkan pemimpin yang dapat menjadi pemersatu dari atas sampai bawah.
Sementara itu, Wandhira mengatakan Golkar Denpasar saat ini belum menentukan arah dukungan terkait Pilkada Denpasar 2024 karena saat ini belum ada Ketua Umum Partai Golkar.
"Mungkin teman-teman media tahu, kami sedang kehilangan kepala, dan sedang mencari kepala. Mudah-mudahan tanggal 20 ini, kepala baru akan memberikan kebijakan baru, setelah itu baru bersikap," ucapnya.
Ia menambahkan, oleh karena Airlangga Hartarto sudah tidak lagi menjadi Ketum Golkar saat pendaftaran calon peserta pilkada nanti, sehingga keputusan sebelumnya terkait dukungan calon di pilkada sudah tidak berlaku lagi.
"Ini akan sangat berpengaruh, mungkin saja ada perubahan posisi ke depannya ini. Oleh karena itu, kami di Kota Denpasar menunggu Munas besok," kata Wandhira.