Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan kegiatan Pesta Kesenian Bali ke-46 Kabupaten Badung sebagai salah satu upaya pelestarian kekayaan seni dan budaya tradisional Bali.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pelestarian budaya. Sudah tentu tugas kami adalah melestarikan kegiatan-kegiatan yang bagus yang sudah ada dari dulu apalagi terkait dengan kesakralan yang ada di setiap wilayah,” ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan Pesta Kesenian Bali ke-46 Kabupaten Badung itu menyelenggarakan berbagai kegiatan seni budaya yang diikuti oleh para seniman atau duta-duta yang ada di masing-masing kecamatan dan organisasi kewanitaan.
Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan di antaranya seperti lomba peragaan busana, yaitu lomba busana kerja adat berbahan tenun ikat tradisional.
Selain itu juga diselenggarakan lomba busana adat ke pura berbahan tenun ikat tradisional dan lomba busana kerja berbahan tenun ikat tradisional, lomba ngulat klangsah, lomba gebogan, melukis dan mewarnai wayang.
“Saya kira selama momentum kegiatan ini seniman kami bisa melakukan dengan baik. Harapannya hal itu juga dilakukan nanti ketika Pesta Kesenian Bali Provinsi, semua kegiatan kami dari Kabupaten Badung sudah ada dutanya, artinya partisipasi Kabupaten Badung sangat kuat,” kata Bupati Giri Prasta.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha menambahkan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali Ke-46 Kabupaten Badung dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Badung Nomor 146/043/HK/2024.
Melalui kegiatan itu pihaknya berharap dapat melestarikan seni dan budaya di Kabupaten Badung sekaligus mencari bibit seniman muda yang andal di bidang masing-masing.
“Peserta PKB Kabupaten Badung merupakan masyarakat kami yang berasal dari perwakilan di setiap Kecamatan dan anggota organisasi kewanitaan di Kabupaten Badung. Dana pelaksanaan PKB Rp7 miliar lebih yang bersumber dari APBD Badung tahun 2024,” kata dia.