PT PLN (Persero) menggandeng komunitas peduli lingkungan bersama ratusan pelajar merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 dengan membersihkan Pantai Saba, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu.
Pelaksana Harian (Plh) General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali Edyansyah mengatakan tugas PLN bukan hanya memberikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas ke masyarakat, tetapi juga terlibat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Program Green Employee Involvement ini adalah wadah yang kami inisiasi untuk meningkatkan jiwa kepedulian pegawai PLN agar terlibat secara aktif sebagai relawan agar semakin peduli terhadap lingkungan,” katanya.
Dia mengatakan kegiatan ini bertujuan menjaga lingkungan pantai tetap bersih, menjaga ekosistem laut dan lingkungan menjadi lebih baik serta sampah-sampah yang dikumpulkan dan dipilah dan didaur ulang menjadi barang berdaya guna sehingga lebih bermanfaat ekonomi bagi masyarakat.
Kegiatan yang diikuti hingga 350 peserta ini, merupakan bagian dari Green Employee Involvement yang diselenggarakan di 54 wilayah tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Bali sejak Senin (3/6) lalu.
Dalam kegiatan bersih pantai sepanjang 680 meter tersebut dilakukan pula kegiatan pelepasliaran anakan penyu (tukik) serta burung sebagai simbol kepedulian PLN kepada keberlanjutan lingkungan dan alam Bali.
Sementara itu, Ketut Redhana selaku Kepala Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar menyampaikan apresiasinya terhadap program yang diinisiasi oleh PLN ini.
Ia pun menyampaikan antusiasmenya karena Pantai Saba yang sehari-harinya menjadi lokasi masyarakat untuk menerbangkan layang-layang ini terpilih sebagai lokasi kegiatan Beach Clean-Up oleh PLN.
Ia menambahkan bahwa program ini sejalan juga dengan program Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Gianyar yang sebelumnya telah mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur pengelolaan sampah.
“Saat ini salah satu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Gianyar tepatnya TPA Temesi sudah overload dan diperkirakan tahun 2025 akan ditutup, maka desa-desa di Gianyar harus mengelola sampahnya secara mandiri," katanya.
Memang saat ini masing-masing desa sudah memiliki lokasi pengolahan sampah. Namun, jika belum memiliki lokasi pengolahan sampah maka akan didirikan bank sampah, di mana yang ditabung adalah sampah anorganik, sedangkan sampah organik dikelola mandiri, kata Redhana.
Dirinya berharap di Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini masyarakat semakin meningkatkan rasa kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.
“Karena kalau bukan dari kita siapa yang akan memelihara lingkungan kita,” ucapnya.
Secara terpisah, Ketua Yayasan Bumi Kita Nuswantara I Wayan Aksara dalam kesempatan itu juga berterima kasih kepada PLN yang telah melaksanakan acara ini. Dirinya menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan PLN yang dapat menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.
Dalam kegiatan ini, PLN turut membagikan botol minuman kepada siswa-siswi yang hadir yang berasal dari perkumpulan Siswa Pecinta Alam SMA Negeri 1 Blahbatuh, dan SDN 3 Saba.
Menurut Aksara, pembagian botol minuman non plastik merupakan salah satu upaya untuk mengedukasi generasi penerus serta menjadi salah satu cara mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.
“Tidak ada yang bisa kita lakukan di hilir jika di hulu tidak diupayakan untuk mengurangi,” ujarnya.
Dirinya berharap acara ini dapat dilaksanakan secara konsisten dan rutin sehingga lingkungan pantai di Bali tetap terjaga.
Total sampah organik yang terkumpul sebanyak 90 kilogram dan sampah anorganik sebanyak 170 kg. Keseluruhan sampah organik ini kemudian akan diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik akan diolah untuk didaur ulang.