Denpasar (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengingatkan masyarakat bahwa program diskon tarif listrik sebesar 50 persen sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap masyarakat dalam mengurangi beban ekonomi akan segera berakhir pada akhir Februari 2025.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali Eric Rossi Priyo Nugroho di Denpasar, Rabu, menyampaikan dengan berakhirnya program pada akhir Februari 2025, pelanggan prabayar yang akan membeli token listrik pada 1 Maret 2025 secara otomatis akan berlaku biaya normal tanpa adanya potongan.
Sedangkan pelanggan pascabayar dapat membayar biaya tagihan listrik bulan Februari di bulan Maret dengan biaya yang langsung terpotong 50 persen.
Eric mengatakan diskon tarif listrik 50 persen diberikan secara otomatis kepada pelanggan dengan daya yang ditentukan tanpa perlu melakukan pendaftaran atau pembayaran biaya tambahan apapun selain pembelian token atau pembayaran tagihan listrik.
“Pastikan pembayaran tagihan dilakukan pada bulan Januari dan Februari melalui kanal resmi PLN untuk menghindari potensi penipuan,” ujarnya.
Eric mengatakan menjelang berakhirnya program diskon tarif listrik 50 persen, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap praktik penipuan yang mengatasnamakan program ini.
Salah satu modus penipuan yang kerap terjadi adalah permintaan uang untuk mendapatkan diskon.
“PLN tidak pernah memungut biaya tambahan atau meminta uang dalam bentuk apa pun untuk memberikan diskon tarif listrik. Jika ada pihak yang meminta uang atau biaya administrasi untuk mendapatkan diskon, masyarakat diminta untuk tidak menuruti dan segera melaporkan ke pihak berwajib,” katanya.
Selain itu, ia menuturkan modus lain seperti penyebaran tautan atau aplikasi palsu juga harus diwaspadai.
“Waspada terhadap link atau aplikasi palsu yang mengklaim dapat memberikan diskon tarif listrik. Pastikan semua transaksi dilakukan melalui aplikasi resmi PLN atau mitra resmi yang terdaftar,” imbuhnya.
Adapula pesan atau telepon mencurigakan yang bisa muncul mengatasnamakan program ini, sehingga pihaknya mengimbau untuk tidak mudah percaya terhadap pesan singkat (SMS) atau telepon yang mengatasnamakan PLN dan meminta data pribadi atau informasi keuangan.
“PLN tidak akan pernah meminta data sensitif pelanggan melalui telepon atau pesan singkat,” kata Eric.
Ia menjelaskan program diskon tarif listrik 50 akan berakhir pada 28 Februari 2025. Setelah tanggal tersebut, tarif listrik akan kembali normal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PLN mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan sisa waktu program ini dengan bijak.
“Program diskon tarif listrik 50 persen telah memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dalam mengurangi beban ekonomi.
Menurut dia, dengan adanya program ini PLN telah menunjukkan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Program ini berlaku selama dua bulan, mulai Januari hingga Februari 2025, dan telah memberikan manfaat bagi jutaan pelanggan listrik di seluruh Indonesia.
Adapun program diskon tarif listrik 50 persen merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang berangsur pulih.
Diskon ini berlaku untuk pelanggan listrik rumah tangga dengan daya 450 VA sampai 2.200 VA, baik pelanggan prabayar (token listrik) maupun pascabayar. Selama periode Januari hingga Februari 2025, pelanggan yang memenuhi kriteria telah menikmati pengurangan tarif listrik sebesar 50 persen pada tagihan mereka.
Baca juga: PLN terapkan diskon tarif 50 persen bagi 1,3 juta pelanggan di Bali
Baca juga: Pemerintah tetapkan diskon 50 persen tarif listrik untuk dua bulan