Denpasar (ANTARA) - Para pedagang hingga petugas di Pemakaman Muslim Wanasari Kota Denpasar, Bali, turut merasakan berkah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/Lebaran 2024.
Dini (43), salah satu pedagang bunga di pintu masuk pemakaman menyambut gembira setiap peziarah yang hendak membeli bunga di lapaknya.
“Ini berkah, Alhamdulilah, dari H-10 Lebaran mulai jualan ramainya dari dua hari lalu dan puncaknya hari ini,” kata Dini di Denpasar, Rabu.
Dini dan saudaranya yang berjualan bunga rutin setiap momentum Lebaran dan setiap hari Kamis itu belakangan membawa pulang uang Rp4 juta dalam sehari, namun belum dipotong modal berjualan.
Meski demikian, ia mengaku ini rezeki yang melimpah bagi keluarganya, bahkan pada tahun ini pembelian melonjak di puncak hari raya.
“Sekarang ini membludak pembelinya, lupa tadi bawa bunga berapa banyak tapi dari pagi sudah kehabisan beberapa jenis,” ucapnya.
Di lapak tersebut, ia menjual bunga tabur, bunga campur air, bunga mawar dan bunga sedap malam, dengan harga Rp5.000-Rp10.000 dengan yang paling laku adalah bunga mawar dan bunga sedap malam.
Pedagang lainnya, Muliani (52) yang berjualan jajanan demi mengumpulkan uang agar dapat pulang ke kampung halaman.
“Alhamdulilah dapat rezeki, ini saya dapat jualan, baru kemarin mulai awalnya iseng karena saya mau pulang kampung tidak punya uang jadinya jualan saja,” ujarnya.
Ia merupakan satu-satunya pedagang jajanan yang membuka lapak di depan Pemakaman Muslim Wanasari, di mana akses berjualan tersebut gratis sehingga menjadi berkah bagi dirinya.
Di sana ia menjual es teh, jajanan cilok, dan sosis panggang dengan harga Rp1.000-Rp10.000, dan dalam tiga jam pagi ini sudah berhasil menjual 50 gelas minuman kepada peziarah.
“Kemarin dapat untung ratusan ribu tapi belum tahu hari ini, ya harapannya dengan jualan ini bisa pulang kampung karena orang tua dan anak saya sakit, belum ada ongkosnya,” kata Muliani.
Tidak hanya pedagang, berkah dari tradisi ziarah di makam yang terletak di Kampung Muslim Wanasari itu juga dirasakan petugas gali makam, karena sejak H-7 banyak keluarga peziarah yang meminta dibersihkan makam anggota keluarganya yang dimakamkan di sana.
Pemakaman itu dikelola oleh Yayasan Muslim Wanasari Maruti 13 dengan empat petugas gali makam di dalamnya.
Salah satunya yang bernama Toyib (52) mengaku merasakan berkah hari raya dari sekitar 50 peziarah yang meminta bantuan membersihkan makam hingga mencari makam anggota keluarganya yang sulit ditemukan.
“Ada sekitar 50 orang, ini nambah dari tahun sebelumnya, biasanya mereka minta dibersihkan makam dari rumput-rumput, ada yang mencari makam, Insya Allah berkah, ini seikhlasnya tidak ada patokan biasanya ada yang kasih Rp50 ribu,” kata dia.