Badung (ANTARA) - Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Harpoon usai meninjau gudang Bulog Bali memastikan kepada masyarakat bahwa ketersediaan beras SPHP aman.
“Di gudang Bulog Bali stok aman, ada 6.000 ton dan Bulog punya target menyalurkan beras SPHP ke pasar dan retail, tentu jelang Lebaran masyarakat tidak perlu panik karena ketersediaan cukup,” kata Maino di Kabupaten Badung, Rabu.
Ia memastikan aman lantaran jika dihitung dalam sebulan permintaan masyarakat Pulau Dewata terhadap beras SPHP rata-rata 1.000 ton, kemudian kewajiban Bulog Bali menyalurkan bantuan pangan 2.000 ton, sehingga jumlah saat ini dua kali lipatnya.
“Termasuk nantinya ada beras yang masuk lagi dari wilayah lain atau menyerap panen petani di Bali, jadi prinsipnya ketersediaan aman cukup dan distribusi ke retail moderen, pasar tradisional, atau masyarakat langsung terus dilakukan,” tambahnya.
Bapanas menilai penyaluran beras medium tersebut adalah solusi mengintervensi harga beras premium yang tinggi, sehingga masyarakat memiliki pilihan membeli beras SPHP seharga Rp10.900 per kg atau beras premium yang mencapai Rp16.000 per kg.
Baca juga: Jadi Plt. Mentan, Kepala Bapanas fokus ke akselerasi pembangunan pertanian
“Harapannya Bulog tambah perbanyak kerja sama los di pasar, misalnya tadi tiga itu ditambah, atau volumenya yang tadi 1-2 ton jadi 5 ton,” ujar Maino.
Dengan ini harapannya harga beras premium dapat mengikuti HET yang diatur pemerintah, karena Bappanas juga menyadari sejak Desember 2023 harga beras terus melonjak.
Kepala Bulog Bali Sony Supriyadi menambahkan bahwa selain memastikan stoknya, mereka rutin membuat gerakan pasar murah jelang Idul Fitri.
Kegiatan ini dilakukan setiap hari di 5-7 tempat seluruh Bali hingga hari Lebaran untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses beras SPHP.
“Kami menerima pengajuan permintaan-permintaan (gerakan pasar murah) dari dinas ketahanan pangan kabupaten/kota kadang kepolisian dan desa, kami layani kami upayakan untuk bisa memenuhi,” ujar Sony.
Baca juga: Bapanas: SPHP Award perkuat sinergitas jaga pangan
BUMN bidang logistik pangan itu melihat permintaan tertinggi saat ini ada di Kabupaten Buleleng, selaras dengan jumlah sasaran penerima bantuan pangan, setelahnya disusun permintaan tertinggi di Kabupaten Karangasem dan Jembrana.
Meski permintaan beras SPHP tinggi tak sebanding Ramadan tahun lalu, Sony meyakini mereka siap menyediakan bahan pokok penting itu ke masyarakat.
Tak lama lagi mereka akan kedatangan tambahan 5.000 ton beras medium, dan targetnya hingga akhir tahun ada 25.000 ton beras SPHP yang disalurkan untuk Bali.
“Jadi kalau rata-rata kebutuhan 3.000 ton per bulan masih aman, kalau pun kebutuhan menjadi 5.000 ton kami tambah 10.000 ton, apabila jelang akhir tahun kami masih kurang maka akan koordinasi lagi untuk penambahan,” kata dia memastikan.