Denpasar (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali, telah mengujicoba penggunaan teknologi drone (pesawat tanpa awak) yang berfungsi untuk melakukan pemetaan lahan sawah milik petani dan sekaligus dapat diketahui kandungan unsur hara lahan tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta di Denpasar, Kamis, mengatakan drone tersebut dilengkapi dengan sensor dan sudah dilakukan demplot di Subak Umadesa, Denpasar.
"Dengan sensor itu berfungsi untuk melakukan pemetaan setiap petak lahan sehingga pemilik lahan tahu kandungan unsur haranya. Ketika sudah tahu, maka dapat diberikan pupuk yang pas atau presisi sehingga pemberian pupuknya tidak berlebih ataupun kurang," ujar Agung Bayu.
Menurut dia, dengan pemberian pupuk yang pas saat tanam padi, maka akan mendukung pertanian yang efektif, efisien serta berkelanjutan.
"Jadi setiap petak bisa berbeda kebutuhan pupuknya. Kalau dulu pemberian pupuk secara umum, urea sekian, NPK sekian, tanpa melihat unsur hara dalam tanah. Kalau sudah diketahui, maka petani tahu dasar berapa harus memberikan pupuk dan setiap petani bisa berbeda kebutuhannya," kata Agung Bayu.
Kemudian setelah dua atau tiga bulan, hasilnya juga kembali dipetakan sehingga petani dapat memiliki nilai tawar ketika nanti menjual hasil panen.
Agung Bayu menambahkan, terkait teknologi tersebut pihaknya bersinergi dengan Pupuk Indonesia. "Dengan input yang bisa diatur di awal sehingga dapat menghasilkan produktivitas lebih tinggi," ucapnya lagi.
Dengan diketahui berapa kebutuhan pupuk setiap lahan pertanian dan setiap petani, kata dia, maka datanya bisa disambungkan dengan amprahan pupuk bersubsidi yang dimasukkan ke rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) dengan kebutuhan yang berbeda-beda setiap petani.
"Sudah dilakukan demplot di Subak Umadesa pada beberapa petak sawah dengan pemberian pupuk sesuai anjuran, kemudian diperbandingkan dengan petak sawah di sebelahnya yang menggunakan pupuk secara umum," katanya.
Hasilnya ada peningkatan produktivitas satu ton per hektare. Jadi, menurut Agung Bayu, dengan data yang akurat di sektor pertanian, juga penggunaan faktor produksi bisa lebih efisien.
Luas lahan sawah di Kota Denpasar hingga 2023 berdasarkan data Satu Data Denpasar tercatat total seluas 1.680 hektare yang tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Denpasar Barat (149 hektare), Denpasar Selatan (449 hektare), Denpasar Timur (553 hektare) dan Denpasar Utara (529 hektare).
Baca juga: Pemkab Badung sosialisasikan LP2B untuk tekan alih fungsi lahan
Baca juga: Pemkab Buleleng tawarkan asuransi usaha tani antisipasi gagal panen