Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung bersama jajaran TNI, Polri, Majelis Desa Adat, Pasikian Pecalang dan sejumlah unsur terkait menyiapkan pengamanan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946.
“Dengan adanya koordinasi ini diharapkan agenda serta rute dalam rangkaian Nyepi seperti pelaksanaan Melasti dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri rapat koordinasi dan penandatanganan deklarasi damai pagelaran ogoh-ogoh dalam rangka pengamanan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Caka 1946, di Gedung Pesat Gatra Lantai III Mapolresta Denpasar, Bali, Selasa.
Menurut dia, koordinasi itu perlu dilakukan agar dapat terjalin kerja sama yang baik antarsemua pihak terkait karena sebagai pemerintah tentunya ingin masyarakat dapat melestarikan kesakralan perayaan Hari Raya Nyepi.
Terkait dengan awal puasa dan ibadah tarawih pertama yang diperkirakan akan berdekatan atau tepat saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi, Bupati Giri Prasta berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar bisa segera melakukan koordinasi lebih lanjut.
Hal itu perlu dilakukan, kata dia, karena apabila hal tersebut terjadi maka informasi itu akan segera dapat disampaikan kepada tokoh-tokoh agama, terutama kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), seluruh Bendesa atau kepala desa adat yang ada di Bali, agar semua kegiatan keagamaan bisa terlaksana dengan baik.
“Semoga perayaan Hari Raya Nyepi dan toleransi ini tetap berjalan dengan baik antarumat beragama, kami ingin Pulau Dewata benar-benar menjadi pulau yang toleransinya tinggi,” kata Giri Prasta.
Sementara Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Wisnu Prabowo menjelaskan Polresta Denpasar beserta jajaran memiliki kemampuan penanggulangan yang cukup untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), termasuk saat rangkaian Hari Raya Nyepi.
“Sangat perlu dilakukan pengamanan yang terencana dengan baik melibatkan instansi terkait dan pemangku kepentingan agar pelaksanaan rangkaian hari Suci Nyepi dapat berjalan baik," kata dia.
“Dengan adanya koordinasi ini diharapkan agenda serta rute dalam rangkaian Nyepi seperti pelaksanaan Melasti dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri rapat koordinasi dan penandatanganan deklarasi damai pagelaran ogoh-ogoh dalam rangka pengamanan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Caka 1946, di Gedung Pesat Gatra Lantai III Mapolresta Denpasar, Bali, Selasa.
Menurut dia, koordinasi itu perlu dilakukan agar dapat terjalin kerja sama yang baik antarsemua pihak terkait karena sebagai pemerintah tentunya ingin masyarakat dapat melestarikan kesakralan perayaan Hari Raya Nyepi.
Terkait dengan awal puasa dan ibadah tarawih pertama yang diperkirakan akan berdekatan atau tepat saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi, Bupati Giri Prasta berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar bisa segera melakukan koordinasi lebih lanjut.
Hal itu perlu dilakukan, kata dia, karena apabila hal tersebut terjadi maka informasi itu akan segera dapat disampaikan kepada tokoh-tokoh agama, terutama kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), seluruh Bendesa atau kepala desa adat yang ada di Bali, agar semua kegiatan keagamaan bisa terlaksana dengan baik.
“Semoga perayaan Hari Raya Nyepi dan toleransi ini tetap berjalan dengan baik antarumat beragama, kami ingin Pulau Dewata benar-benar menjadi pulau yang toleransinya tinggi,” kata Giri Prasta.
Sementara Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Wisnu Prabowo menjelaskan Polresta Denpasar beserta jajaran memiliki kemampuan penanggulangan yang cukup untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), termasuk saat rangkaian Hari Raya Nyepi.
“Sangat perlu dilakukan pengamanan yang terencana dengan baik melibatkan instansi terkait dan pemangku kepentingan agar pelaksanaan rangkaian hari Suci Nyepi dapat berjalan baik," kata dia.