Gianyar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Made Mangku Pastika mengimbau para pedagang kerajinan di objek wisata Goa Gajah di Kabupaten Gianyar, Bali, agar menampilkan sajian lebih kreatif untuk menarik kunjungan wisatawan.
"Situasi perekonomian sudah mulai menggeliat. Saya lihat wisatawan sudah cukup banyak ke sini. Itu pertanda yang baik," kata Pastika saat berbincang dengan sejumlah pedagang dalam kegiatan resesnya di Goa Gajah, Gianyar, Sabtu.
Berdasarkan penuturan dari para pedagang, setiap harinya sekitar 200 mobil yang mengangkut wisatawan mengunjungi objek wisata yang menampilkan gua buatan dari masa purbakala itu.
Di Goa Gajah ini ada puluhan kios yang menyediakan aneka hasil kerajinan. Selain itu, mereka juga menyediakan minuman kelapa muda dan aneka camilan.
"Mudah-mudahan akan terus lebih baik kunjungan wisatawannya. Apalagi seiring dengan libur Natal dan tahun baru akan lebih meningkat lagi," ucap Gubernur Bali periode 2008-2018 itu.
Baca juga: Pastika yakini pertumbuhan ekonomi Bali tetap terjaga di tahun politik
Terlebih sebelumnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memprediksi kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali pada 2024 ini dapat mencapai 5,25 juta orang.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Bali hingga akhir 2023 diprediksi pada kisaran 5-5,8 persen dengan dominasi pada lapangan usaha sektor pariwisata.
Pastika yang tak maju lagi dalam Pemilu 2024 itu juga mendorong para pedagang tetap semangat dalam menjalankan usahanya dan bisa lebih kreatif serta menampilkan produk atau barang dagangan lebih menarik.
"Dengan sajian lebih menarik, wisatawan bisa tertarik mampir ke sini dan menikmati apa yang tersedia," ujar Pastika yang dalam kunjungannya itu menikmati kuliner nasi bungkus dan kelapa muda yang dijual pedagang setempat.
Jero Sumindri, salah satu pedagang di Goa Gajah mengatakan kunjungan wisatawan sudah lumayan banyak. Untuk wisman, yang terbanyak itu wisatawan India.
Meskipun wisatawan sudah ramai yang datang, tetapi ia mengaku tidak banyak yang berbelanja di kiosnya. "Bahkan kadang sehari pernah hanya laku satu baju dan lima nasi bungkus," ujar Sumindri yang telah berjualan sejak era 1990-an itu.
Baca juga: Menteri BUMN nilai renovasi Pelabuhan Benoa dongkrak ekonomi Bali