Denpasar (ANTARA) - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Cabang Denpasar, Bali memastikan akurasi alat navigasi di Bandara Ngurah Rai karena sudah diuji untuk menghadapi peningkatan lalu lintas udara periode Natal dan Tahun Baru 2024.
“Alat navigasi sudah menjalani kalibrasi untuk menjaga akurasi,” kata General Manager AirNav Indonesia Cabang Denpasar Suryadi Joko Wiratmo di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Dia menjelaskan pengujian sudah dilaksanakan oleh Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan di antaranya fasilitas pendaratan pesawat udara yakni Instrument Landing System (ILS).
ILS, kata dia, memliki peran penting dalam memandu pilot mendaratkan pesawatnya di landasan pacu.
Baca juga: AirNav Indonesia sebut tidak ada penerbangan terdampak akibat erupsi gunung
“Ini harus akurat. Kalau tidak akurat, bisa miring sehingga ILS dikalibrasi dari sisi pemanduan baik ketinggian dan kanan kirinya,” imbuhnya.
Selain melakukan pengujian, kegiatan rutin lain yang dilaksanakan yakni pihaknya juga menguji rencana kontingensi di antaranya memeriksa instrumen apabila terjadi pemadaman listrik.
Pihaknya juga melakukan pengujian untuk komunikasi dan penginderaan untuk memastikan operasional berjalan mulus saat musim puncak libur Natal dan Tahun Baru 2024.
“Kami uji coba reliability (daya tahan) dari UPS (perangkat suplai listrik) dan cadangan genset untuk diuji kecepatan dan kelancarannya,” imbuhnya.
Selain memastikan instrumen navigasi akurat, pihaknya juga melakukan pengujian kinerja personel AirNav Denpasar yang menjadi Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controller/ATC).
Baca juga: AirNav: Lalulintas penerbangan periode Lebaran 2023 naik 20 persen
Pengujian kinerja kepada seluruh petugas ATC di Bali itu di antaranya meliputi prosedur operasional standar (SOP) saat kondisi normal dan tidak normal, kesiapsiagaan dalam pengujian kontingensi baik secara teori dan praktik yang dilakukan enam bulan sekali.
Ada pun jumlah personel ATC yang bertugas di ruang radar di sebelah selatan dan menara ATC di utara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai itu mencapai 68 orang.
“Baik musim biasa atau sibuk seperti Natal dan Tahun Baru ini sudah standarnya, hanya saja kami memberi perhatian lebih misalnya personel siap siaga. Kami tunda dulu cutinya,” ucapnya.
Sebagai gambaran, pergerakan pesawat udara baik yang mendarat dan lepas landas untuk rute domestik dan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali untuk hari biasa rata-rata mencapai hingga 380 pergerakan.
Sedangkan saat akhir pekan mulai Jumat hingga Minggu, pergerakannya meningkat menjadi 427 kali seperti pada Jumat (15/12).
Dengan pergerakan yang tinggi itu, lanjut dia, menjadikan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara tersibuk kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
Berdasarkan data pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, PT Angkasa Pura I, terdapat 605 permohonan slot penerbangan tambahan selama 19 Desember 2023-3 Januari 2024, terdiri dari 302 slot kedatangan dan 303 slot keberangkatan dengan jumlah kursi tersedia mencapai 110.294 kursi.