Dhaka (ANTARA) - Kasus demam berdarah di Bangladesh kembali menelan delapan korban jiwa, sehingga sepanjang tahun ini totalnya menjadi 1.606 kematian, menurut otoritas kesehatan.
Tahun ini Bangladesh menghadapi kasus infeksi demam berdarah yang memecahkan rekor sejak negara tersebut mulai melakukan pencatatan pada 2000.
Menurut data terkini Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (DGHS) Bangladesh, Ibu Kota Dhaka yang menjadi episentrum penyakit mematikan itu menyumbang empat kematian baru dan 930 kematian secara nasional tahun ini.
Baca juga: Kemenkes sebut penggunaan Wolbachia tak berpotensi timbulkan penyakit baru
DGHS juga mencatat 920 kasus baru rawat inap, sehingga totalnya menjadi 309.087, di mana 107.298 kasus di antaranya berada di Dhaka.
Menurut informasi harian DGHS, saat ini 3.493 pasien dirawat di rumah sakit di seluruh Bangladesh, termasuk 1.011 pasien di Dhaka.
Infeksi virus demam berdarah dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, namun belum ada pengobatan untuk mematikan virus tersebut.
Tahun lalu Bangladesh melaporkan 281 kematian dan 123.808 kasus demam berdarah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kemenkes sebut hasil uji wolbachia efektif tekan dengue
Kematian akibat demam berdarah di Bangladesh naik jadi 1.606
Selasa, 28 November 2023 14:00 WIB