Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, daerah terkaya di Bali, akan menata jalan di depan Pura Taman Ayun, Mengwi, menjadi pedestrian untuk menindaklanjuti pengakuan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia (WBD).
"Kawasan depan bila jadi jalan lalu lintas kendaraan besar secara fisik akan membahayakan kelestarian bangunan kuno. Apalagi sekarang banyak kendaraan besar yang lewat, seperti truk pasir dan bahkan tronton," kata Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, di Mangupura, Sempidi, Mengwi, Senin.
Oleh karena akan jadi kawasan pedestrian, lanjut dia, maka nantinya ada pengalihan arus lalu lintas dan juga pelebaran beberapa jalan di sekitar Taman Ayun. Wisatawan yang datang ke Taman Ayun dapat memarkir kendaraan di sisi timur dan barat, di samping pihak desa juga menyediakan fasilitas parkir.
"Pedagang-pedagang di depan Taman Ayun juga akan kami pindahkan dan di sebelah baratnya dibangun pasar seni yang menjajakan barang-barang berkualitas baik," ucapnya seraya menyebutkan, kawasan yang masuk WBD itu juga akan dilengkapi pusat informasi dan tahap awal penjelasannya lewat brosur maupun film.
Gde Agung terinspirasi pusat informasi seperti di kawasan wisata Istana Ibu Raja di Chiangrai, Thailand. Di sana pengunjung mendapatkan semacam radio kecil dengan berbagai bahasa yang menjelaskan seluk-beluk objek wisata tersebut.
Penataan kawasan Taman Ayun, ujar dia, menyangkut pula penataan taman-tamannya agar menjadi lebih indah, asri dan nyaman. (LHS/T007)
Taman Ayun Dilengkapi Pedestrian
Senin, 7 Januari 2013 14:54 WIB