Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan program food estate sampai saat ini berjalan baik dan memberi dampak positif bagi petani dan kawasan.
“Memang tidak bisa instan, mengolah dan menyiapkan lumbung pangan baru. Kami mendengar dan memperhatikan suara-suara publik, dan berupaya secara aktif merespons baik dan menyampaikan progresnya setiap saat,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu.
Upaya perluasan lahan pangan melalui program ekstensifikasi dan intensifikasi tanam, katanya lagi, dilakukan secara bersamaan di lokasi-lokasi food estate, seperti di Pulang Pisau, Kapuas, Humbang Hasundutan, Sumba Tengah, Temanggung, dan Wonosobo.
Meski membutuhkan waktu untuk meningkatkan kualitas dan pertanaman di lokasi food estate, namun Kementan mempunyai pengalaman panjang dalam menyiapkan dan mengolah lahan marginal serupa seperti di Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Bila kita berpikir hanya dengan memperkuat produktivitas lahan di Jawa, tidak akan cukup untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk, maka kita perlu menyiapkan peningkatan produksi dalam jangka panjang. Ingat alih fungsi lahan terus terjadi dan mengurangi luas baku sawah di Jawa dan daerah urban,” kata Kuntoro.
Dalam menyiapkan lahan pertanian baru yang potensial dan luas serta produktif, turut dibutuhkan keterlibatan teknologi terutama untuk manajemen lahan dan tata kelola air.
“Perlu disiapkan juga benih unggul, dan itu Kementan telah lakukan di lokasi food estate. Dampak positifnya juga sudah mulai terlihat,” katanya lagi.
Adapun salah satu contoh upaya intensifikasi di Kalimantan Tengah telah berhasil meningkatkan produktivitas di kawasan Pulang Pisau dari tahun ke tahun. Dari awal dimulai dengan hasil rata-rata 2,5 ton per ha gabah kering panen (GKP) meningkat menjadi 3,5 GKP ton per ha, dan bahkan sudah mampu mencapai 5,5 ton per ha.
Lokasi lain di Sumba Tengah juga dilaporkan pemerintah daerah setempat telah mampu mengurangi angka kemiskinan di kawasan food estate dan sekitarnya.
"Adapun petani Wonosobo pun merasakan manfaatnya dengan Indikator terlihat dari peningkatan produktivitas panen meningkat, jaminan pemasaran komoditas dan peningkatan pendapatan petani di kawasan food estate,” kata Kuntoro pula.
Baca juga: Di Gresik, Presiden Jokowi luncurkan lumbung pangan
Baca juga: Pemerintah diminta libatkan petani muda dalam program "Food Estate"
Baca juga: Kementan akan perluas food estate hortikultura di sejumlah daerah
Baca juga: Presiden: Lumbung pangan di Kalteng seluas 30.000 hektare