Denpasar (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Denpasar mencatat Pelabuhan Sanur, Bali, menyetor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp3,63 miliar sejak beroperasi pada November 2022 hingga 15 September 2023.
“Penyumbang terbesar adalah penerimaan dari pas terminal,” kata Kepala KSOP Benoa R Sadeli di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan setiap penumpang dikenakan Rp2.500 pas terminal yang menjadi kontributor terbesar capaian pendapatan di pelabuhan yang mulai beroperasi pada November 2022 itu.
Dari total setoran PNBP itu, porsi pas terminal paling besar mencapai Rp3,53 miliar, sedangkan pos pendapatan lain misalnya rambu sebesar Rp4,7 juta, labuh Rp55,3 juta dan tambat Rp40,6 juta.
Penerimaan PNBP terbesar terjadi pada periode Mei dan Agustus 2023 mencapai di atas Rp500 juta.
Baca juga: KSP Moeldoko kebut atasi tangani macet di Pelabuhan Sanur
Berdasarkan data jumlah penumpang, pelabuhan itu telah melayani total 2,75 penumpang atau rata-rata pergerakan penumpang (berangkat dan datang) mencapai 12 ribu orang dengan keberangkatan kapal mencapai 31.766 kali pelayaran kapal dan kedatangan mencapai 32.311 kali pelayaran kapal.
Ada pun keberangkatan dan kedatangan kapal per bulan tertinggi terjadi pada Agustus 2023 masing-masing mencapai 4.200 kali pelayaran.
Sedangkan biaya operasional meliputi internet, listrik hingga tenaga alih daya, petugas keamanan dan kebutuhan toilet mencapai total Rp1,82 miliar sejak November 2022-15 September 2023.
Seluruh tiket penyeberangan dari Sanur menuju destinasi wisata di Pulau Nusa Penida dan Pulau Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung itu sudah dalam bentuk tiket elektronik dengan dilayani oleh 45 operator kapal.
Baca juga: Pemprov Bali rancang jalan baru 6 km atasi kemacetan di Pelabuhan Sanur
Pelabuhan yang berdiri di atas seluas 7.460 meter persegi dari tanah hibah Pemkot Denpasar itu menghabiskan anggaran pembangunan mencapai Rp395,3 miliar dari pemerintah pusat dengan durasi konstruksi 11 Desember 2020-10 Februari 2023 oleh pelaksana Hutama-Bangun-Virama KSO.
Dari total anggaran itu, biaya pembangunan terbesar adalah infrastruktur pemecah gelombang atau breakwater mencapai Rp261,6 miliar.
Pelabuhan Sanur yang merupakan pelabuhan penumpang (wisata) itu dilengkapi 12 dermaga apung yang mampu menampung 24 kapal cepat jika sandar bersamaan.
Sadeli mengharapkan ada badan usaha yang menjadi operator Pelabuhan Sanur yang saat ini belum ditetapkan Menteri Perhubungan, sehingga masih dikelola oleh KSOP Benoa.