Gianyar (Antara Bali) - Tingkat kunjungan wisatawan ke Museum Antonio Blanco di Ubud, Kabupaten Gianyar, menurun pada libur akhir tahun 2012 dan awal 2013.
"Kalau pada libur akhir dan awal tahun lalu jumlah pengunjung bisa mencapai 150 orang per hari, maka sekarang hanya 70 orang," kata Ni Kadek Atik, petugas penerima tamu di Museum Antonio Blanco, Minggu.
Ia menduga melorotnya jumlah pengunjung museum yang menyimpan lukisan hasil karya maestro lukis keturunan Spanyol-Amerika Serikat yang tinggal di Ubud sejak 1952 itu terpengaruh oleh menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
Selain wisatawan domestik, museum yang berlokasi di atas bukit tepi Sungai Campuhan, Ubud, itu selama ini sering kali dikunjungi wisatawan mancanegara dari Australia, Prancis, Rusia, Belanda, China, dan Jepang.
"Mereka sangat menikmati hasil karya sang maestro," kata Apriliani, resepsionis Museum Antonio Blanco.
Hal itu juga diakui oleh Christy, wisatawan asal Australia. "Karyanya sangat indah karena menjunjung tinggi seni dan budaya masyarakat Bali," katanya.
Antonio Blanco yang lahir di Manila, Filipina, pada 15 September 1912 dan meninggal di Ubud pada 10 Desember 1999 itu terkenal dengan karya seni lukis yang menggambarkan eksotisme kaum perempuan di Bali.
Pada 1952 dia datang ke Bali setelah melakukan perjalanan dari Hawai, Jepang, dan Kamboja. Ia menikahi Ni Ronji, penari sekaligus model lukisannya pada 1953. (IPA/M038/T007)