Depasar (ANTARA) - PT Pegadaian Kantor Wilayah VII Denpasar mencatat peningkatan jumlah nasabah per 31 Agustus 2023 di Bali mencapai 293 ribu atau naik 3,9 persen dibandingkan periode sama 2022 sebanyak 282 ribu dengan total realisasi omzet mencapai Rp3,80 triliun.
“Kami intensif melakukan literasi ke masyarakat, kampus dan pasar,” kata Pemimpin Wilayah Pegadaian Kantor Wilayah VII Denpasar Supriyanto di Denpasar, Selasa.
Jika dibandingkan pertumbuhan bulanan pada 2023, jumlah nasabah di dua area di Bali yakni Denpasar dan Denpasar 2 itu tumbuh sebesar 6,52 persen dari 276 ribu pada Juli 2023 menjadi 293 ribu pada Agustus 2023.
Sedangkan untuk omzet, juga mengalami peningkatan sebesar 9,33 persen dari Rp3,48 triliun pada Agustus 2022 menjadi Rp3,80 triliun.
Sementara itu, untuk outstanding loan (OSL) atau saldo sisa pinjaman pada 31 Agustus 2023 mencapai Rp1,84 triliun atau naik 9,65 persen jika dibandingkan periode sama 2022 mencapai Rp1,68 triliun.
Baca juga: Pegadaian Bali genjot tabungan emas melalui perbanyak literasi
Untuk mendorong peningkatan nasabah, lanjut dia, anak usaha BRI itu melakukan upaya mendekatkan diri untuk literasi keuangan dengan kalangan milenial di antaranya mendirikan gerai kafe Gade di salah satu perguruan tinggi di Ampenan, NTB.
Ada pun Pegadaian Wilayah VII Denpasar membawahi enam area di Bali dan Nusa Tenggara yakni di Ampenan, Dompu, Ende, Kupang dan di Denpasar ada dua area.
“Kami jajaki nasabah milenial karena potensi yang besar dan edukasi juga terkait menabung,” katanya.
Percepatan proses bisnis untuk menggaet nasabah generasi muda juga dilakukan khususnya melalui sistem berbasis aplikasi digital yang memberikan efisiensi.
Tak hanya itu, di Wilayah VII Denpasar pihaknya juga menyasar Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah yakni dengan pinjaman hingga Rp10 juta untuk usaha mikro dengan besaran bunga tiga persen per tahun.
“Tidak ada jaminan yang penting belum pernah menerima pembiayaan dari lembaga jasa keuangan, kredit dari pemerintah,” katanya.