Denpasar (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Kota Denpasar, Bali, mengimbau masyarakat di daerah setempat yang hendak berwisata dan berenang di Pantai Sanur, Denpasar, agar lebih waspada sehingga tidak sampai bersentuhan dengan ubur-ubur bluebottle.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa di Denpasar, Kamis, mengatakan munculnya ubur-ubur bluebottle yang termasuk ubur-ubur beracun ini merupakan fenomena tahunan.
Menurut dia, dari bulan Juli hingga September ini angin berhembus kencang sehingga ubur-ubur ini yang biasanya berada di laut dalam, dibawa angin menuju tepi pantai.
"Ini merupakan fenomena alam, karena angin kencang ubur-ubur jenis ini dibawa ke tepi pantai," ujarnya
Pihaknya telah menjalin kerja sama dengan para nelayan untuk melaksanakan pembersihan.
Selain itu menggandeng nelayan di kawasan Sanur serta penjaga pantai untuk bersama bersinergi mengawasi keberadaan ubur-ubur bluebottle ini.
"Kami bersama nelayan dan semua pihak sudah berkoordinasi, agar nanti jika ditemukan di kawasan Pantai Sanur dapat langsung dibersihkan," kata Mayun Suryawangsa.
Ia mengimbau masyarakat yang berwisata atau mandi di Pantai Sanur untuk menghindari kotak atau bersentuhan dengan ubur-ubur bluebottle ini karena jika bersentuhan dapat menyebabkan gatal-gatal dan efek lainnya.
"Kami mengimbau kepada pengunjung Pantai Sanur untuk lebih waspada, menghindari kontak langsung. Nelayan jika masih menemukan agar dapat dibantu untuk dibersihkan di perairan Pantai Sanur," katanya berharap.*