Jakarta (ANTARA) -
“Pemerintah Indonesia ingin SIWI bisa berpartisipasi dalam World Water Forum ke-10. Tidak hanya sebagai peserta biasa, tetapi berperan aktif dalam working group dan sebagai exhibitor pada Fair and Expo,” kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menurut Basuki, kinerja SIWI dalam mendukung program WASH (Water, Sanitation and Hygiene) dari UNICEF melalui program-program capacity building dan proyek-proyek di bidang air dan sanitasi sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
“Saya rasa ini sesuai dengan kebutuhan kita, karena Indonesia hingga 2024 akan menyelesaikan target Sustainable Development Goals (SDG) untuk 100 persen akses air bersih dan 90 persen akses sanitasi pada 2030, termasuk layanan air bersih perpipaan. Sehingga, SIWI dapat membantu dengan keahlian dan pengalamannya,” ujarnya.
Basuki turut mengajak SIWI untuk mengembangkan kantor perwakilannya ke berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara. Terlebih saat ini SIWI telah memiliki kantor perwakilan di Aman, Yordania, dan Pretoria, Afrika Selatan.
“Selamat dan sukses untuk SIWI atas penyelenggaraan World Water Week 2023. Dan kami berharap, jika ingin melebarkan perwakilan regional di Asia Tenggara, SIWI bisa fokus pada isu climate change adaptation sehingga dapat diimplementasikan dengan program dan proyek nyata pada negara-negara sekitar,” kata Basuki.
Sementara itu, Executive Director SIWI Karin Gardes mengatakan, SIWI memiliki program Stockholm Water Prize untuk memberikan penghargaan atas praktik-praktik nyata yang berhasil di bidang pengelolaan air.
Baca juga: Menteri PUPR ungkap World Water Forum jadi momentum tingkatkan infrastruktur air
Baca juga: 2024, Forum Air Dunia Ke-10 digelar di Bali
Baca juga: Bali dipercaya dunia gelar WWF 2024 meski persiapan RI hanya dua tahun
Baca juga: Indonesia suarakan optimalisasi pengelolaan air atasi krisis pangan di WWF 2024
Baca juga: 12 kepala negara bakal hadir di World Water Forum Bali 2024