Denpasar (ANTARA) - Wakil Wali Kota Denpasar, Bali, I Kadek Agus Arya Wibawa meninjau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu dan TPST Taman Hutan Raya (Tahura) Suwung untuk memastikan proses pengerjaan mesin pengolahan bau sampah berjalan optimal.
"Peninjauan ini dilaksanakan guna memastikan proses pengerjaan instalasi bau sampah dan operasional penuh penanganan pengolahan sampah berjalan optimal," kata Arya Wibawa dalam peninjauan TPST itu di Denpasar, Senin.
Arya Wibawa didampingi Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Kepala DLHK Kota Denpasar IB Putra Wirabawa bersama tim dari jajaran Pemkot Denpasar, kades/lurah dan kepala dusun di lingkungan wilayah TPST.
"Pertama, saya bersama tim melaksanakan peninjauan di TPST Tahura Suwung. Sudah dilaksanakan persiapan penuh dengan mendatangkan mesin lagi dan menduplikasi sistem yang ada di Kertalangu, yang rencananya akhir Oktober 2023 ini sudah bisa digunakan," ujarnya.
Baca juga: Kemendagri evaluasi uji coba TPST Kesiman Kertalangu di Denpasar
Dengan beroperasinya TPST Tahura Suwung ini nantinya akan memiliki kapasitas volume sampah sebesar 450 ton per hari.
Tak hanya hari ini, kata Arya Wibawa, pengecekan akan terus dilaksanakan setiap minggu untuk memastikan semua tahapan berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Sedangkan untuk di TPST Kesiman Kertalangu sampai saat ini memang belum ada kegiatan pengolahan sampah yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan permintaan warga atau masyarakat yang ada di Desa Kesiman Kertalangu sampai cerobong asap sistem pengolahan uap dan bau ini selesai.
"Saya sudah tanyakan kepada pihak CMPP selaku pengelola TPST Kertalangu bahwa cerobong asap atau sistem pengolahan bau melalui ION ini sudah selesai pada pertengahan bulan September 2023 ini. Nantinya dengan cerobong asap bersistem ION ini, astungkara tidak akan ada bau yang menyengat lagi," ujar Arya Wibawa.
Ia menambahkan, untuk mendukung optimalisasi penanganan sampah akan dilaksanakan penambahan mesin baru di TPST Kertalangu.
Baca juga: Kemampuan mesin di TPST Kesiman Kertalangu ditingkatkan
Hal ini guna menjawab tantangan bahwa sampah itu datang dan selesai dalam satu hari, tidak ada lagi sampah mengendap, karena endapan itu juga pemicu bau. Alat ini akan terpasang akhir bulan Agustus 2023 ini.
"Untuk itu kami berharap uji coba dilaksanakan sesegera mungkin setelah semua selesai terpasang," kata Arya Wibawa.
Sementara itu, Direktur Utama Bali CMPP Made Wahyu Wiratma mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau yang dikeluhkan masyarakat.
Bali CMPP terus berusaha memaksimalkan mengatasi keluhan masyarakat ini. Hal ini dilaksanakan dengan pembuatan instalasi pengolahan bau sampah.
Nantinya bau yang ditimbulkan diserap oleh pipa, untuk diolah di instalasi pengolahan bau sampah. Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.
"Kami siap menerima konsekuensi jika masih menimbulkan bau sesuai dengan kesepakatan yang dilaksanakan," katanya.
Sementara itu sambil menunggu cerobong asap selesai dan mesin baru dipasang, TPST hanya akan menerima sampah dari wilayah Kesiman Kertalangu saja yang akan dipilah-pilah sesuai jenisnya yang kemudian sementara akan dibawa ke Tahura Suwung untuk diolah.