Denpasar (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpas akan melaksanakan peningkatan kemampuan mesin di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu yang sempat diprotes masyarakat sekitar karena menimbulkan bau usai diresmikan Presiden Jokowi belum lama.
"Kemarin kan uji coba sampah basah dan kering, itu sudah sampai 200 ton. Perlu ditingkatkan kemampuan mesin untuk mengelola sampah lebih dari 200 ton karena di sana kan (seharusnya mengolah) 450 ton, ini yang perlu ditingkatkan optimalisasi," kata Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLHK Denpasar Ketut Adi Wiguna.
Di Denpasar, Rabu, DLHK Denpasar mengakui bahwa TPST Kesiman Kertalangu mengeluarkan bau usai diresmikan, namun hal itu terjadi lantaran di hari tersebut mesin telah mengolah sampah lebih dari kapasitas saat uji coba.
Menurutnya, memang harus terus dilakukan optimalisasi bahkan penambahan alat agar tempat pengolahan sampah tersebut dapat bekerja semestinya setidaknya pada Juni 2023 seperti target Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Memang dari awal direncanakan TPST Kesiman Kertalangu akan mengelola 450 ton, ini uji coba baru 200 ton, kita tidak bisa langsung karena harus uji coba. Astungkara setelah 1-3 bulan teknologi di tpst bisa menyelesaikan masalah sampah," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi instruksikan daerah-daerah tiru TPST di Bali
Untuk keberadaan TPST sendiri, Kota Denpasar memiliki tiga titik yaitu TPST Kesiman Kertalangu yang akan mengolah sampah dari Denpasar Timur dan Denpasar Utara, TPST Padangsambian Kaja mengolah sampah Denpasar Barat, dan TPST Tahura satu dan dua dari Denpasar Selatan.
Kepada masyarakat yang protes sebelumnya, Adi menyampaikan agar tetap bersabar karena mesin saat uji coba tidak dapat langsung dipaksakan, pun juga DLHK Denpasar langsung turun tangan menyelesaikan masalah bau sampah tersebut.
"Kita beri kesempatan pengelola, pemerintah tidak tinggal diam akan mengawal sehingga tidak ada lagi yang terganggu dari bau. Kami dari Pemkot Denpasar begitu ada informasi itu besoknya langsung kita beri solusi," tuturnya.
Atas kejadian ini juga DLHK Denpasar kembali menyampaikan agar TPA Suwung sebaiknya tidak ditutup secara total dalam waktu dekat, lantaran ketiga TPST belum beroperasi secara maksimal.
"Kami belum siap TPA Suwung ditutup. Kalau memang TPST sudah beroperasi bisa menyelesaikan sampah, pimpinan kami pasti bersurat, itu pun kan ada kemacetan mesin seperti ini tapi sampah tetap ngalir tiap hari jadi harus antisipasi, minimal TPA Suwung untuk menampung residunya," tutup Adi Wiguna.
Baca juga: Luhut targetkan tiga TPST di Denpasar beroperasi penuh Juni 2023 (video)