Badung (ANTARA) - Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan pelaksanaan International Tourism Investment Forum (ITIF) Tahun 2023 di Badung, Bali, Rabu meningkatkan investasi baik dari asing maupun dalam negeri pada sektor pariwisata hijau yang mengedepankan prinsip berkelanjutan.
"Hari ini International Tourism Investment Forum (ITIF) untuk pertama kalinya digelar dan kita akan fokuskan pada pariwisata hijau, pariwisata yang berkelanjutan. Kegiatan ini sesuai juga sebetulnya dengan Bali telah mendapatkan pariwisata berbasis budaya, berkualitas, bermartabat dan juga berkelanjutan," kata Sandiaga.
Ia menyambut baik pelaksanaan ITIF dan diharapkan akan menjadi acara tahunan sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam penciptaan pariwisata nasional yang berkelanjutan, yang tentunya memberikan warna dan pengaruh dalam perkembangan pariwisata global.
Forum ini merupakan salah satu wujud upaya Indonesia untuk dapat berkontribusi secara aktif bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan secara global. Peran aktif ini tentunya juga diharapkan dapat menjadi alat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia lebih luas untuk mendorong manfaat yang lebih signifikan bagi perekonomian nasional.
Untuk Indonesia, pertemuan tersebut dapat mendukung target penciptaan lapangan pekerjaan baru di sejumlah destinasi prioritas
"Kita mengharapkan pariwisata era baru ini selain lebih berkualitas dan lebih berkelanjutan juga bisa membuka lapangan pekerjaan yang luas dengan target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru di 2024," katanya.
Sandi menyatakan ada 355 investor yang hadir dengan 12 usaha pariwisata yang ditampilkan dengan target investasi 6 sampai 8 miliar dolar Amerika.
"Kita menampilkan destinasi-destinasi baru selain tentunya Bali sebagai tawaran investasi dengan target antara 6 sampai 8 miliar dolar sampai dengan tahun 2024," kata Sandi.
Hal itu, kata dia, tentunya sesuai arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan perekonomian dan terciptanya 4,4 juta lapangan kerja berkualitas di tahun 2024.
Kegiatan yang mengusung tema “Embracing Tourism Investment Opportunity: Green and Sustainable Investment” bertujuan untuk menciptakan pemahaman bersama terkait investasi hijau, terutama di sektor pariwisata yang disponsori oleh berbagai pihak diantaranya Merusaka Nusa Dua Bali Hotel, Traveloka, Eiger, The Keranjang Bali, Kopi Kenangan, Hatten, dan Aruna.
ITIF 2023 dilaksanakan dengan melakukan kolaborasi kuat dengan berbagai pihak seperti dengan KADIN dan UNWTO, Finance Corporation (IFC), serta didukung oleh International UNDP, Bank Indonesia, dan PT. Angkasa Pura.
Dalam kegiatan tersebut, ITIF menghadirkan para pembuat kebijakan, perwakilan pemerintah pusat dan daerah, investor, serta pemilik proyek, diharapkan forum ini menjadi sebuah wadah diskusi sekaligus menjadi platform yang menghubungkan para pemangku kepentingan terkait peluang dan tantangan dalam penerapan investasi hijau untuk mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan secara global, terutama di Indonesia.
Acara itu juga memperkenalkan peluang investasi yang ada pada kawasan/proyek pariwisata sehingga dapat mempercepat investasi dan dukungan pembiayaan dalam pembangunan kawasan.