Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan nilai ekspor dan impor terbesar Bali sepanjang April 2023.
Di Denpasar, Senin, Statistisi Ahli Madya BPS Bali I Made Agus Adnyana menyampaikan meski menurun, untuk ekspor ke AS masih yang tertinggi yaitu nilainya 13,09 juta dolar AS, sementara nilai impornya 2,39 juta dolar AS.
“Dari 43,84 juta dolar AS ekspor Bali April, ada lima negara tujuan yang terbesar yaitu Amerika Serikat, Taiwan, Australia, Jepang, dan Inggris, tiga dari lima itu mengalami penurunan nilai ekspor dimana Amerika Serikat turun 16,01 persen,” kata dia pula.
Selain AS, Australia juga mengalami penurunan yaitu sebesar 26,96 persen dan Jepang 42,65 persen.
Berbeda dari ketiganya, ekspor Bali ke Taiwan dan Inggris justru meningkat masing-masing 39,15 persen dan 33,07 persen.
Selama April 2023, BPS Bali mencatat nilai ekspor dari Pulau Dewata ini sebesar 43,84 juta dolar AS, angka ini cenderung menurun jika dibanding Maret sebesar 51,88 juta dolar AS atau turun 15,5 persen, dan turun juga sebesar 27,7 persen jika dibanding April 2022.
Adapun lima komoditas ekspor tertinggi, yaitu ikan, krustasea dan moluska mencapai 11,53 juta dolar AS, disusul pakaian, aksesoris bukan rajutan, lalu logam mulia dan perhiasan, kayu atau barang dari kayu dan terakhir perabotan, lampu dan alat penerangan.
“Senada dengan ekspor, impor juga mengalami penurunan jika dibanding Maret dimana April ini impor Bali 10 juta dolar AS, dan di Maret 10,46 juta dolar AS, jadi turun 4,42 persen,” ujar Agus lagi.
Meski demikian, jika dibanding April 2022 terjadi peningkatan terhadap impor ke luar Bali sebesar 195,64 persen yang mana saat itu nilainya 3,38 juta dolar AS.
“Jika kita lihat negara asal impor itu Amerika Serikat, Hong Kong, Australia, Singapura, dan Tiongkok, untuk asal Amerika Serikat nilainya 2,39 juta dolar AS,” ujarnya pula.
Nilai impor tersebut cenderung menurun jika dibanding Maret 2023, bersama dengan Hong Kong dan Tiongkok, sementara Australia dan Singapura justru meningkat.
Untuk impor, BPS Bali mengungkap komoditas terbesarnya adalah mesin dan perlengkapan elektrik dengan nilai impor 2,01 juta dolar AS, disusul mesin dan perlengkapan mekanis, bahan bakar mineral, logam mulia dan perhiasan, dan instrumen optik fotografi sinematografi dan medis.
Terhadap ekspor dan impor Bali sepanjang April, BPS melihat adanya surplus neraca perdagangan sebesar 33,85 juta dolar AS.
Baca juga: BPS: inflasi gabungan Denpasar Singaraja lebih tinggi dari nasional
Baca juga: BPS Bali: Kunjungan wisman hingga April 2023 dekati masa sebelum pandemi
Baca juga: Bawang merah jadi penyumbang tertinggi inflasi Mei 2023