Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpeluang menguat seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia periode April 2023.
IHSG dibuka menguat 7,29 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.719,03. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,18 poin atau 0,13 persen ke posisi 936,18.
"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-April 2023 mencapai 86,35 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 7,61 persen year on year (yoy). Kami melihat, kondisi ini berpotensi memicu berlanjutnya rotasi sektor ke consumer-related sectors," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan periode April 2023 sebesar 3,94 miliar dolar AS, yang mana nilai ekspor April 2023 mencapai 19,29 miliar dolar AS atau menurun 17,62 persen (yoy), dan nilai impor mencapai 15,35 miliar dolar AS atau menurun 25,45 persen (yoy).
Dari komoditas, harga batu bara meningkat lebih dari dua persen seiring dengan China yang berencana menutup produksi batu bara di 32 lokasi di Mongolia.
Sementara itu, indeks S&P 500 dan Dow Jones berakhir meningkat moderat, setelah data manufaktur menimbulkan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi AS, yang bisa membantu menurunkan inflasi di tengah negosiasi plafon utang yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, beberapa pejabat The Fed mengindikasikan bahwa mereka memperkirakan suku bunga tetap tinggi atau bertentangan dengan ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga sebelum akhir tahun.
Bursa saham regional Asia pada Selasa pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 223,69 poin atau 0,76 persen ke 29.850,00, indeks Hang Seng menguat 81,95 poin atau 0,41 persen ke 20.053,09, indeks Shanghai melemah 5,97 poin atau 0,18 persen ke 3.304,77, dan indeks Straits Times melemah 0,48 poin atau 0,01 persen ke 3.215,20.
Dari lantai bursa, IHSG berpeluang menguat seiring surplus neraca perdagangan RI
Selasa, 16 Mei 2023 9:29 WIB