Buleleng (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Kemenag) I Nengah Duija mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali, sebagai salah satu perguruan tinggi Hindu negeri di Pulau Dewata.
"Saya dukung STAHN Mpu Kuturan Singaraja dalam membangun SDM kedepannya. Terlebih saat ini sedang progres menuju institut dari sekolah tinggi," kata Nengah Duija melalui siaran pers yang diterima Antara, Selasa.
Pihaknya mengapresiasi kinerja SDM di STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang mendapat apresiasi langsung Menteri Agama RI karena berhasil mencapai serapan anggaran tertinggi diantara Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri (PTKHN) di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan itu Nengah Duija menyampaikan pesan agar dalam bekerja jangan pernah berpikir bahwa dana yang dimiliki bisa digunakan kapan saja. SDM yang ada harus bekerja berbasis masalah, ucapnya.
Maksudnya, kata dia, mengevaluasi apa yang sudah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang tidak bisa dicapai. Selanjutnya mencari apa solusi dan upaya yang harus dikerjakan.
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan Singaraja Bali fokus pembangunan infrastruktur
“Kalau tidak bisa mundur saja, karena kalau masalah tidak selesai, Renstra juga tidak tercapai. Tidak bisa mengatasi persoalan jangan diam, sampaikan ke atasan. Mendiamkan masalah tidak memecahkan masalah. Dan ini penekanan saya untuk evaluasi mendatang di triwulan kedua,” ujar Duija.
Di sisi lain, Koordinator Stafsus Presiden RI Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana berbicara tentang Kebijakan Strategis Nasional Pemerintah untuk Pengembangan Pendidikan.
Ia menjelaskan lembaga pendidikan, khususnya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, harus selalu belajar dari apa yang sudah dilakukan. Ia menyebut peningkatan status perguruan tinggi bukanlah merupakan tujuan akhir. Ia mengibaratkan tujuan akhir perguruan tinggi sebagai sebuah pohon.
"Jadi pohon perguruan tinggi harus dibayangkan kuat pondasinya, tumbuh dengan baik menjulang tinggi, tetapi harus menghasilkan buah yang lebat. Buah ini ibarat menghasilkan bibit yang baik dan bisa menghasilkan bibit baru yang berkualitas,” ujar Ari Dwipayana.
Baca juga: STAHN ajak umat Hindu introspeksi diri saat Hari Siwaratri