Apalagi sejak tahun 2014-2022, pemerintah pusat sudah menyalurkan dana Rp1.036 triliun untuk pembangunan di Papua.
"Uang ini sangat besar sekali, makanya saya minta masyarakat Papua, tolong awasi, kawal, dan amati terus supaya uang ini jangan sampai belok ke mana-mana, termasuk dikorupsi,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Selasa.
Ia mengakui bahwa korupsi memang menjadi momok di seluruh wilayah dalam pembangunan daerah sehingga dengan dilakukan pengawasan maka dapat menjauhkan dari korupsi.
Terkait dengan anggaran tersebut, kata Jokowi, telah digunakan untuk berbagai pembangunan, seperti pembangunan Jalan Trans Papua sepanjang 3.462 km, jalan perbatasan 1.098 km, Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 km, Bandara Domine Eduard Osok, Bandara Wamena dan pembangunan pos lintas batas di tiga lokasi, yaitu PLBN Skouw di Kota Jayapura, PLBN Sota, dan PLBN Yetetkun.
Seluruh pembangunan itu, kata dia, memberikan dampak bagi perkembangan di Tanah Papua.
“Semua kita telah selesaikan," kata Presiden Jokowi.
Gedung PYCH dibangun dengan dana Rp 105 miliar di atas lahan seluas 1,5 hektare dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk ruang pameran dan teater.
Desain yang digunakan yakni rumah adat masyarakat Kota Jayapura dan Wamena, yakni atap Honai dan atap Kariwari serta mempunyai fasilitas untuk menunjang pengembangan minat, bakat, dan kreativitas anak-anak muda di Tanah Papua.
Terkait dengan anggaran tersebut, kata Jokowi, telah digunakan untuk berbagai pembangunan, seperti pembangunan Jalan Trans Papua sepanjang 3.462 km, jalan perbatasan 1.098 km, Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 km, Bandara Domine Eduard Osok, Bandara Wamena dan pembangunan pos lintas batas di tiga lokasi, yaitu PLBN Skouw di Kota Jayapura, PLBN Sota, dan PLBN Yetetkun.
Seluruh pembangunan itu, kata dia, memberikan dampak bagi perkembangan di Tanah Papua.
“Semua kita telah selesaikan," kata Presiden Jokowi.
Gedung PYCH dibangun dengan dana Rp 105 miliar di atas lahan seluas 1,5 hektare dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk ruang pameran dan teater.
Desain yang digunakan yakni rumah adat masyarakat Kota Jayapura dan Wamena, yakni atap Honai dan atap Kariwari serta mempunyai fasilitas untuk menunjang pengembangan minat, bakat, dan kreativitas anak-anak muda di Tanah Papua.