Denpasar (ANTARA) - Disabilitas dan lansia di Kota Denpasar mendapat alat bantu dan sembako dengan total Rp45,8 juta yang dikumpulkan oleh Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial (FK LKS) serta kegiatan sosial dari pilar-pilar sosial yang kemudian diserahkan melalui Dinas Sosial Kota Denpasar.
Pemberian bantuan dan pentas budaya dari anak dan kaum disabilitas yang berlangsung di Denpasar, Minggu, tersebut merupakan bagian dari peringatan HUT Kota Denpasar ke-235 yang dirangkaikan dengan HUT ke-8 FK LKS dan pilar-pilar sosial Kota Denpasar.
"Ada 175 paket sembako yang kita serahkan ke Dinas Sosial dan Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) untuk dibagikan ke penerima manfaat, ada juga dua buah kursi roda dan ada dua buah alat bantu untuk kaki palsu. Kalau keseluruhan totalnya Rp45,8 juta," kata Elsye Suryawan selaku koordinator kegiatan.
Kepada media, ia menjelaskan bahwa pemberian sembako dan alat bantu kepada disabilitas dan lansia telah disesuaikan dengan kebutuhan mereka, termasuk yang dibutuhkan adalah keterampilan agar bantuan yang diberikan dapat bermanfaat maksimal.
Baca juga: Kampung Difabel jadi daerah khusus untuk disabilitas di Bali
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty menyampaikan penerima manfaat yang dimaksud dalam serah terima bantuan tersebut adalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) terkait sembako dan disabilitas di Kota Denpasar terkait alat bantu.
Adapun sinergi bersama FK LKS dan pilar-pilar sosial lainnya di Kota Denpasar dinilai sebagai upaya kolaborasi Pemkot Denpasar dan lembaga atau yayasan dalam mempercepat atensi kepada disabilitas, lansia, maupun anak terkait kesejahteraan sosial.
"Dengan demikian, semakin banyak kita memiliki Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dengan jumlah PPKS ribuan akan semakin cepat terlayani, karena indikator kerja kami itu persentase PPKS yang terlayani," ujar Laxmy.
Pejabat Pemkot Denpasar itu mengakui bahwa masih banyak disabilitas di kota yang membutuhkan bantuan serupa, namun yang terpenting saat ini adalah masyarakat segera menyampaikan apabila dirinya atau keluarganya merupakan disabilitas.
Baca juga: UMKM produksi disabilitas miliki dua stan di Denfest 2022
Apabila seluruh disabilitas terdata, maka Dinas Sosial Kota Denpasar akan mudah memetakan kebutuhan akan jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan contohnya, di mana sebanyak 1.615 orang disabilitas di daerah tersebut saat ini telah memperoleh bantuan itu.
"Yang pertama dibutuhkan tentu alat bantu, kedua pendidikan. Pendidikan itu bisa formal atau informal. Harapan saya dengan adanya kegiatan ini kita jauh lebih fokus mengatensi kembali hal-hal yang belum mendapat perhatian, jadi masyarakat sudah memiliki ekosistem, di mana dia bisa menyampaikan mungkin salah satunya lewat FK LKS," tutup Laxmy.