Badung (ANTARA) - Indodax sebagai perusahaan startup teknologi finansial di bidang aset kripto pertama di Indonesia dengan lebih dari 5,6 juta anggota meresmikan kantor keduanya di Bali, karena melihat tingginya peminat investasi aset kripto di Pulau Dewata.
Oscar Darmawan selaku CEO Indodax dalam peresmian kantor baru Indodax di Canggu, Kabupaten Badung, Rabu, mengatakan Indodax membuka kantor baru kedua di Bali karena ingin memperkuat layanan Indodax mengingat tingginya peminat investasi aset kripto.
"Bali merupakan daerah Indonesia yang banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan pertumbuhan ekosistem kripto di Bali sangat baik," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut dia, dibuktikan dengan anggota Indodax di Bali yang tumbuh masif hingga mencapai jumlah sebanyak ratusan ribu per awal 2023.
Oscar menambahkan sesuai dengan data terbaru dari Bappebti, investor kripto di Indonesia sudah mencapai 16,55 juta investor dengan total nilai transaksi pada 2022 sebesar Rp296,66 triliun sepanjang periode Januari hingga November 2022.
"Dengan animo sebesar ini juga menjadi salah satu latar belakang kami untuk meresmikan kantor baru ini. Semoga dengan kantor ini juga bisa membawa efek domino yang positif bagi perekonomian sekitar dan agar Indodax bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat," ucapnya.
Selain itu komunitas kripto di Canggu juga cukup besar dan komunitas tersebut sering berinteraksi dengan bitcoin dan blockchain.
Indodax, ujar dia, memiliki basis investor kripto yang cukup kuat di Bali. Di Bali, pihaknya memiliki dua kantor, yang pertama di Kuta dan sekarang di Canggu. Bali juga menjadi lokasi saat awal Indodax berdiri sebelum kripto masif dan memiliki banyak investor seperti saat ini.
Selain melalui layanan digital yang sudah dekat dengan masyarakat, kedekatan secara fisik dengan melalui layanan tatap muka di kantor keduanya ini membuat Indodax terpacu agar ke depan pelayanan kepada masyarakat semakin bagus lagi.
Pihaknya menargetkan dapat membidik pertumbuhan sebanyak 10 juta member dalam 1 hingga dua tahun ke depan. Member Indodax terbanyak tersebar di Jakarta dan Jawa Barat, kemudian disusul Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah. Selanjutnya ada di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
"Meskipun investor kripto sudah banyak di Indonesia, pengetahuan masyarakat terkait kripto dan blockchain masih terbilang tidak terlalu besar. Maka dari itu harapan saya Indodax bisa semakin gencar lagi untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait kripto dan blockchain," ujar Oscar.
Seremonial pembukaan kantor baru di Canggu-Kabupaten Badung ini juga dihadiri Bob Horo selaku Chief Legal and HRGA Indodax, Agatha Kristina selaku VP HRGA Indodax, dan Indra selaku VP Customer Service Indodax.