Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Inggris berjanji membantu mempromosikan pariwisata di Bali kepada warganya sehingga tingkat kunjungan wisatawan asing ke Pulau Dewata meningkat.
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Matt Downing menyatakan, bersama Konsulat Jenderal Inggris di Bali, dia telah membantu mempromosikan wisata di Pulau Dewata.
“Bali selalu menjadi salah satu tujuan utama wisatawan Inggris, tetapi karena pandemi jumlah kunjungan masih cukup rendah (apabila dibandingkan dengan sebelum pandemi), tetapi kami melihat jumlahnya mulai naik, dan kami di Inggris akan melihat apa yang dapat kami lakukan untuk mendorong warga kembali berwisata ke luar negeri,” kata Downing setelah bertemu dengan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Wali Kota Denpasar, Bali, Senin.
Dia menambahkan salah satu upaya promosi yang dilakukan Pemerintah Inggris adalah meyakinkan warganya bahwa Bali adalah tempat yang aman untuk dikunjungi.
“Kami menyampaikan (kepada warga kami) Bali aman, dan mereka akan menikmati liburan di Bali,” kata Downing.
Walaupun demikian, ia menilai selain pandemi, perang Rusia dan Ukraina juga secara tidak langsung mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan Inggris ke Bali.
"Perang ini telah mengakibatkan tingginya biaya hidup di Inggris, mulai dari harga energi, harga listrik meningkat, harga pangan meningkat juga. Jadi, banyak warga Inggris yang lebih fokus pada pengeluaran energi dan pangan, sementara untuk liburan kurang menjadi prioritas,” kata dia.
Data Kedutaan Besar Inggris menunjukkan jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia sebelum pandemi mencapai 390.000 orang per tahun, tetapi pada masa-masa pemulihan pandemi, jumlahnya masih berkisar 100.000 orang per tahun, kata Downing.
Dalam kunjungan resmi pertamanya ke Bali, Downing bertemu dengan Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati untuk menjajaki beberapa peluang kerja sama dalam bidang transportasi hijau, tata kelola sampah, kesehatan dan infrastruktur, serta pendidikan.
“Kami membicarakan prospek kerja sama ke depan, termasuk infrastruktur, dan nanti adanya KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) kesehatan (di Sanur) bagian apa yang bisa diambil, dan bisa ikut dikerjakan oleh Inggris,” kata Tjokorda.
Tidak hanya itu, kedua pihak juga menjajaki peluang kerja sama pengembangan infrastruktur digital di Pulau Dewata.
“Mereka (Inggris) sangat berpengalaman dalam hal digitalisasi. Kami di Bali juga pernah mendapat penghargaan dalam hal ini. Tentu kami berharap Inggris mengambil bagian dalam pembangunan digitalisasi di Bali,” kata dia.
Terakhir, Downing dan Tjokorda juga membicarakan lokakarya penanggulangan bencana.
“Program ini dilaksanakan oleh beliau tahun lalu di Nusa Dua, dan akan berlanjut tahun ini di Surabaya, yang mana Pemerintah Provinsi Bali diundang untuk ambil bagian dalam workshop tersebut,” kata Tjokorda.