Bandung (Antara Bali) - Pengembangan industri kreatif perdesaan di Jawa Barat belum dilengkapi dengan cetak biru atau "blue print" sehingga pertumbuhannya lamban dan cenderung tidak berkembang.
"Potensi industri kreatif di perdesaan itu cukup besar, namun perkembangannya saat ini hanya bergulir secara natural. Butuh cetak biru pengembangan industri kreatif pedesaan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," kata Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat Yedi Karyadi di Bandung, Sabtu.
Dengan adanya cetak biru pengembangan industri kreatif, kata Yedi arah dan target dari program itu akan terukur, selain itu perlu dibentuk wadah yang akan mengakomodasi sektor industri kreatif di pedesaan.
"Bila perlu bentuk semacam kelompok kerja (Pokja) industri kreatif pedesaan agar arah dan tujuan program itu lebih tegas dan fokus," katanya.
Ia menyebutkan, potensi industri kreatif pedesaan saat ini belum tergali, terutama jejaring pasar mereka terkendala karena belum ada jaringan yang memasarkan produk mereka.(LHS/IGT)
Industri Kreatif Perdesaan Perlu "Blue Print"
Sabtu, 17 November 2012 16:19 WIB