Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) terintegrasi bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bali untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, dan terbuka kepada masyarakat.
"SPIP terintegrasi ini sangat penting karena akan berkaitan dengan tata kelola pemerintahan dan dapat meningkatkan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Buleleng sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, dan bertanggung jawab," kata Sekretaris Daerah Buleleng, Gede Suyasa, di Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan, penerapan SPIP yang baik dapat membuktikan Buleleng meraih penilaian maturitas yang sebelumnya level 2 naik menjadi level 3 berdasarkan hasil bimbingan teknis "self assessment" yang dilaksanakan BPKP Provinsi Bali yang secara otomatis dapat mendongkrak Monitoring Center for Prevention (MCP) di Kabupaten Buleleng.
"Oleh karena itu kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kita semua dan harapannya peserta dapat mengikuti dengan baik dan serius hingga akhir," katanya.
Baca juga: Pemkab Buleleng luncurkan aplikasi AKU Online
Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali Muhammad Masykur menjelaskan bahwa dalam mengelola SPIP ini dibutuhkan komitmen untuk bertanggung jawab dalam membangun pemerintahan.
Konsekuensi juga perlu dipertimbangkan untuk memperoleh pencapaian yang direncanakan, dan terakhir perlu adanya konsistensi dalam mengelola SPIP di daerah bahkan harus lebih ditingkatkan tiap tahunnya.
"Kunci sukses SPIP ini kita harus tertib administrasi, tertib hukum, dan menjaga dari sisi akuntabilitasnya," kata pimpinan BPKP yang juga menjadi narasumber dalam bimtek itu.
Ia menjelaskan SPIP tidak dapat dipisahkan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, manajemen risiko, kemudian mengendalikan resiko dan hal tersebut akan dinilai menggunakan sebuah sistem/tools seberapa besar efektifitas sistem pengendalian yang ada di Buleleng.
Masykur berharap jika kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan untuk dapat bisa memahami sekaligus menerapkan penilaian SPIP dengan baik. "Bahwa dengan prestasi delapan kali WTP yang di raih Buleleng pastinya memiliki SPIP yang bagus," katanya.