Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Bali, Ida Bagus Alit Wiradana, mengatakan bahwa manajemen kearsipan yang baik akan mencerminkan kualitas dan kompetensi dari setiap instansi atau organisasi perangkat daerah (OPD).
"Oleh karena itu, saya harap semua instansi di lingkungan Kota Denpasar menata dan mengelola kearsipan dengan baik," kata Alit Wiradana di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut terkait dengan hasil monitoring dan evaluasi pengelolaan kearsipan yang diikuti oleh 36 perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.
Sekda Kota Denpasar menyerahkan piagam penghargaan kepada lima OPD yang meraih nilai tertinggi dalam monitoring dan evaluasi pengelolaan kearsipan.
Peringkat pertama diraih oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, peringkat kedua diraih Dinas Kebudayaan, dan peringkat ketiga diraih oleh RSUD Wangaya.
Baca juga: Wali Kota Denpasar: D'Youth Fest 2.0 jadi momentum kebangkitan kreativitas
Sedangkan peringkat keempat dan kelima masing masing diraih oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga serta Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik.
"Kegiatan monev kearsipan ini sebagai sebuah langkah inovasi dalam kegiatan pengarsipan di lingkungan instansi Kota Denpasar," ujarnya.
Alit Wiradana meyakini pengelolaan arsip merupakan hal penting yang harus diterapkan di semua instansi, dikarenakan berkaitan dengan data dan catatan.
Ia berpesan kepada instansi pemenang untuk dapat mempertahankan prestasi ini bahkan jika memungkinkan dilakukan peningkatan. Ini juga sebagai upaya menaikkan indeks kearsipan di lingkungan Pemkot Denpasar.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar I Dewa Nyoman Sudarsana menyampaikan setidaknya terdapat lima unsur penilaian dalam proses dan tahapan penilaian monev kearsipan ini.
Baca juga: Pemkot Denpasar minta kepastian jam operasional pasar tumpah
Unsur yang dinilai antara lain adalah penciptaan arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan arsip, penyusutan arsip dan sumber daya kearsipan.
Selama penilaian berlangsung, pembinaan dilakukan oleh tim kearsipan yang terdiri dari empat orang arsiparis dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bali.
Menurut dia, pelaksanaan monitoring dan evaluasi kearsipan ini bertujuan untuk memotivasi perangkat daerah agar lebih memperhatikan kearsipan.
"Gerakan sadar arsip nasional kini sedang digalakkan, maka monev kearsipan ini kami harapkan bisa menjadi dasar penyelenggaraan sistem kearsipan yang lebih baik lagi," kata Sudarsana.