Badung (ANTARA) - Sejumlah pelaku industri pariwisata seperti sektor perhotelan di Bali merasakan manfaat dari penggunaan gas bumi non-pipa yaitu Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai energi utama.
Salah satunya, Trans Resort Bali menjadi pioner penggunaan CNG di Bali sejak bulan April 2022. Sedangkan Conrad Hotel dan SOL by Melia juga merupakan pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.
"Pemanfaatan CNG ini selaras dengan komitmen kami dalam menggunakan energi bersih. Trans Resort Bali menjadi hotel pertama di Bali yang menggunakan CNG yang telah tersertifikasi dan menjadi kiblat pemanfaatan CNG oleh hotel-hotel lainnya," ujar General Manager Trans Resort Bali Alex Jovanovich di Kabupaten Badung, Sabtu.
Trans Resort Bali menggunakan CNG yang disalurkan menggunakan cradle berkapasitas 60 M3 dan infrastruktur penunjang yaitu Pressure Reducting System.
Alex Jovanovich menjelaskan penggunaan energi dalam industri perhotelan sangat penting untuk meningkatkan komitmen pengelolaan operasi perusahaan yang lebih berkelanjutan.
Hal itu juga selaras dengan semangat dan visi Trans Resort menjadi hotel yang menjalankan prinsip ESG. Trans Resort Bali, biaya untuk energi memiliki porsi delapan persen dari total biaya operasional.
"Kami membuat meterik untuk penggunaan clean energy. Tentunya agar lebih reliable, bersih, dan tidak terlalu membutuhkan banyak penyesuaian dengan peralatan dapur yang sudah ada. Dengan pemakaian CNG, maintenance dapur menjadi lebih minim," kata dia.
Baca juga: Kerja Sama Pertagas-PGN Dinilai Paling Ideal
Ia menambahkan biasanya Trans Resort Bali melakukan maintenance dapur setiap satu bulan sekali. Namun dengan CNG, selama 6 bulan ini, dapur tidak memerlukan maintenance karena nyala api tetap stabil dan bersih.
"Kami juga mengutamakan penggunaan energi yang aman, sehingga Compressed Natural Gas menjadi pilihan yang tepat," ungkap Alex Jovanovich.
Selain CNG gas bumi non-pipa Subholding Gas lain yang disalurkan di Bali adalah LNG. Conrad Hotel menjadi hotel pertama di Bali yang memakai LNG untuk kebutuhan dapur, boiler, dan obor.
Saat ini kebutuhan Liquefied Natural Gas di Conrad Hotel cukup besar, sehingga disalurkan menggunakan LNG Isotank berkapasitas 9.000 M3.
General Manager Conrad Hotel Kevin Girard mengungkapkan pemanfaatan energi ramah lingkungan akan menjadi komitmen pihaknya dalam melaksanakan operasi bisnis perusahaan yang berkelanjutan.
Hal tersebut juga menjadi daya saing produk yang bisa ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan komitmen ESG. Tentunya dengan komitmen pencapaian nett zero emission dan carbon cutting dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi pelanggan dan seluruh stakeholder.
"Pencapaian pengurangan emisi karbon sebanyak 40 persen saat ini merupakan angka yang cukup baik," ujar dia
Hotel lain yang menggunakan LNG adalah SOL by Melia untuk kebutuhan dapur. LNG disalurkan menggunakan infrastruktur microbulk berkapasitas 3000 M3.
Menurut Owner SOL by Melia Agus Mauro penggunaan LNG telah memberi pengaruh dalam pelayanan kepada pelanggan karena SOL mempunyai concern pada kampanye penggunaan energi bersih.
"Maintenance pun lebih minim, karena energi (LNG) ini lebih bersih. Untuk tamu kami yang European Market, hal tersebut sangat berpengaruh," kata dia.
Sementara itu Direktur Utama Pertagas Niaga Aminuddin menjelaskan sama halnya dengan gas bumi yang disalurkan dengan pipa, penggunaan CNG maupun LNG memiliki keunggulan mendorong daya saing brand produk maupun jasa.
Pasokan yang terus terjaga juga dinilai menjadi nilai lebih, sehingga pelanggan tidak akan mengalami kendala kehabisan bahan bakar.
"Tidak hanya sisi penurunan biaya produksi pada biaya yang dibayarkan, konsumen selama memakai gas bumi akan mendapatkan manfaat lain seperti sustainability operasi dan layanan. Harga gas bumi dalam hal ini CNG, selain lebih kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya, juga lebih stabil," ujar dia.
Ia menambahkan dengan harga yang lebih kompetitif, juga dapat berdampak positif ekonomi bagi pelanggan. Bali sebagai destinasi wisata juga diharapkan semakin meningkatkan daya saing ekonomi dan pemanfaatan CNG dapat menjadi salah satu penopang energi bersih di Bali.
PT Pertagas Niaga selaku afiliasi Subholding Gas Niaga telah menginisiasi penyaluran gas bumi non pipa di Bali, mengingat Bali merupakan salah satu wilayah yang belum terkoneksi jaringan gas bumi Subholding Gas Group.
Suplai CNG oleh Pertagas Niaga bekerja sama dengan Patra Logistik telah dilakukan ke The Trans Resort Bali, Badung sebagai konsumen pelopor CNG di Bali.
Potensi konsumen terus meningkat, sehingga PGN grup berusaha menopang dengan alternatif gas bumi dalam bentuk LNG dengan manfaat yang serupa. Conrad Hotel dan SOL by Melia merupakan pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.
Aminuddin mengatakan perluasan CNG dan LNG yang masif itu juga bagian dari upaya Subholding Gas Pertamina untuk berkontribusi mengurangi impor energi dan menghemat subsidi LPG agar lebih tepat sasaran.
"Bersumber dari dalam negeri, pemanfaatan CNG dan LNG juga akan menopang kemandirian energi di Indonesia. Dukungan dari pemerintah juga sangat penting, agar pemanfaatan LNG oleh pelanggan di berbagai segmen didapatkan dengan harga yang kompetitif," ungkap Aminuddin.
Pelaku pariwisata di Bali rasakan manfaat CNG dan LNG
Sabtu, 5 November 2022 20:47 WIB