Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Denpasar mencatat okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Ibu Kota Provinsi Bali itu saat ini rata-rata sebesar 54 persen.
"Kami berharap hingga akhir tahun, okupansi hotel di Kota Denpasar bisa 60-70 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar MA Dezire Mulyani di Denpasar, Senin.
Menurut dia, tren peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar itu sudah mulai sejak periode libur Lebaran 2022 yang jatuh pada Mei lalu.
"Bahkan pada Agustus lalu, luar biasa peningkatannya, okupansi mencapai 70-80 persen. Namun setelah itu mulai agak menurun," ucapnya.
Oleh karena itu, Dezire berharap pada akhir tahun nanti mendekati libur Natal dan Tahun Baru 2023 jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar bisa meningkat lagi.
Baca juga: Bali : 23 hotel bersertifikat CHSE siap sukseskan G20
"Sementara ini kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar masih didominasi wisatawan domestik, namun wisatawan mancanegara sudah mulai juga seperti dari kawasan Eropa, Australia dan India," ucapnya.
Dari 300 ribu lebih kunjungan wisatawan setiap bulannya ke Kota Denpasar, yang menginap di Kota Denpasar lebih dari 22 ribu orang dengan didominasi wisatawan domestik.
Terkait dengan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia yang dilaksanakan di Bali, Dezire pun berharap agar destinasi wisata di Kota Denpasar bisa pula dikunjungi oleh delegasi.
"Oleh karena KTT G20 fokus dilaksanakan di Nusa Dua, kami berharap destinasi wisata yang ada di Kota Denpasar dapat pula dikunjungi setelah mereka selesai melaksanakan pertemuan," ujarnya.
Pihaknya berharap ajang Presidensi G20 Indonesia dapat berlangsung dengan aman dan baik, sehingga kesuksesan acara tersebut bisa membawa dampak yang positif bagi Bali secara khusus dan Indonesia pada umumnya.
"Mungkin tidak langsung dampaknya, tetapi kami yakin perlahan-lahan di Bali dan Indonesia pada umumnya mampu melaksanakan event besar ini dengan aman dan lancar," kata Dezire.