Operator seluler Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Telkomsel berkolaborasi dengan startup PlusTik dalam program tanggung jawab sosial perusahaan yang bertajuk “Telkomsel Jaga Bumi” yakni mengolah cangkang kartu SIM menjadi paving blok.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono saat ditemui di Badung, Bali, Kamis mengatakan kolaborasi tersebut untuk mempertegas komitmen Telkomsel untuk menghadirkan dampak positif bagi bangsa melalui berbagai inovasi perusahaan yang mengedepankan proses bisnis berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi dan ekosistem digital yang dimiliki.
Bramono menyatakan untuk mendukung pemenuhan program tersebut, Telkomsel memiliki 3.000 outlet di Bali yang menjual simcard dan juga dibantu oleh cangkang SIM card selain Telkomsel karena untuk menghasilkan satu paving blok membutuhkan bantuan cangkang SIM card.
Telkomsel Jaga Bumi sendiri merupakan salah satu program inisiatif CSR yang Telkomsel hadirkan untuk membuka peluang bagi seluruh masyarakat Indonesia agar dapat terlibat langsung dalam menjaga kelestarian dan masa depan bumi melalui upaya-upaya kolaboratif, sekaligus mendukung program pembangunan berkelanjutan pemerintah Indonesia dalam forum presidensi G20.
Baca juga: Telkomsel sediakan 7.800 BTS untuk dukung G20 di Bali
Baca juga: Telkomsel sediakan 7.800 BTS untuk dukung G20 di Bali
Inisiatif tersebut, kata Bramono, juga menjadi langkah konkret Telkomsel sebagai pelaku industri yang menerapkan prinsip berkelanjutan yang mengacu pada prinsip environment, social and governance (ESG) pada setiap proses bisnis perusahaan.
Saki Hamsat Bramono mengatakan, inisiatif Telkomsel dengan menggandeng startup PlusTik merupakan hal penting dan mendesak berhadapan dengan banyaknya permasalahan lingkungan yang mengancam kehidupan di masa depan.
Tentu, kata Bramono, untuk menjaga keseimbangan manusia dan alam, diperlukan kerja sama kolektif melalui kolaborasi antara seluruh stakeholder dalam mengimplementasikan strategi dan solusi untuk mencapai tujuan bersama tersebut.
Sebagai salah satu pelaku industri di Indonesia yang memiliki komitmen dalam menjalankan bisnis secara seimbang dan berkelanjutan, Telkomsel turut berperan aktif melalui inisiatif "Telkomsel Jaga Bumi" mendukung upaya dalam mengurangi dampak akibat dari masalah lingkungan.
Sementara itu, Founder dan CEO PlusTik Reza Hasfinanda menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik inisiatif Telkomsel untuk secara bersama membangun ekosistem yang peduli terhadap masalah lingkungan hidup.
“Kami sangat senang sekali ketika Telkomsel mengajak PlusTik berkolaborasi untuk mengurus sampah plastik, terutama sampah bermateri plastik dari produk Telkomsel sendiri yaitu limbah hasil kemasan dan cangkang kartu perdananya,” kata dia.
Baca juga: Telkomsel hadirkan NextDev di Bali perkuat fundamental "startup"
Baca juga: Telkomsel hadirkan NextDev di Bali perkuat fundamental "startup"
Sebagai wujud keberhasilan kerja sama tersebut, saat peluncuran program “Telkomsel Jaga Bumi” juga ditunjukkan beberapa hasil olahan sampah plastik dari cangkang SIM card yang sudah menjadi paving blok dan juga perahu.
PlusTik sendiri merupakan sebuah startup yang mempunyai tujuan untuk mengurangi sampah plastik rendah nilai tanpa dipilah dari tempat pembuangan akhir (TPA) dan menggunakan sampah plastik rendah nilai tersebut untuk dijadikan barang baru yang tidak sekali pakai. PlusTik kini beroperasi di TPA Galuga Bogor dan mengambil sampah plastik rendah nilai hingga lima ton per harinya.
Dalam sesi peluncuran program tersebut, Saki Bramono juga menyatakan setidaknya akan ada dua inisiatif lainnya yang dalam waktu dekat akan turut diimplementasikan sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi yakni berkaitan dengan upaya penyeimbangan nilai emisi (carbon offset) dan digitalisasi kawasan hutan mangrove.