Kapal Layar Latih Akademi Angkatan Laut KRI Bima Suci-945 bersandar di Pelabuhan Benoa, Provinsi Bali, Selasa, setelah selama 84 hari melakukan pelayaran dalam rangka melaksanakan pendidikan taruna serta menjalankan misi diplomasi dan budaya.
"Misi KRI Bima suci ada tiga, pertama misi diplomasi. Kita tunjukkan kepada negara-negara yang dikunjungi bahwa Angkatan Laut Indonesia bersahabat dengan mereka," kata Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) M. Sati Lubis saat ditemui usai acara penyambutan yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali.
"Kedua sebagai duta budaya, kita memperkenalkan budaya seperti tarian dan lagu-lagu, pakaian tradisional," ia menambahkan.
Dia mengatakan bahwa di setiap persinggahan, para taruna menampilkan pertunjukan kesenian tradisional dari daerah-daerah di Indonesia serta mengunjungi kedutaan dan menggelar pertunjukan budaya bekerja sama dengan komunitas warga Indonesia.
Misi ketiga KRI Bima Suci, ia melanjutkan, adalah melatih para taruna mempraktikkan teori yang didapat selama pendidikan.
Baca juga: Kapal ramah lingkungan milik Inggris HMS Spey sandar di pelabuhan Benoa (video)
"Kapal ini kapal ini diperuntukkan bagi taruna Akademi Angkatan Laut dengan pelatihan pelayaran yang diutamakan ke luar negeri dengan tujuan menerapkan mata pelajaran navigasi," kata dia.
Menurut perencanaan awal, KRI Bima Suci melakukan pelayaran selama tiga bulan atau 91 hari untuk menempuh jarak 11.122 mil laut.
KRI Bima Suci berlayar melalui rute Surabaya-Jakarta-Singapura-Sabah (Malaysia) lalu menuju ke Tual, Maluku Tenggara.
Selanjutnya, KRI Bima Suci berlayar menuju ke Australia, singgah di Townsville, Sydney, Cairns, dan Darwin, kemudian kembali ke Surabaya setelah sandar di Pelabuhan Benoa.
Acara penyambutan KRI Bima Suci di Benoa diramaikan oleh pertunjukan drumband Taruna Genderang Suling Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut Tingkat III Angkatan ke-69.
Para taruna selama proses sandar kapal juga menampilkan atraksi menaiki tiang-tiang kapal setinggi 53 meter lalu melompat dari ketinggian.
Baca juga: Kapal tempur Amerika sandar di Pelabuhan Benoa
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar Bali Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, dan para undangan lainnya bertepuk tangan setelah menyaksikan aksi mereka.
"Misi KRI Bima suci ada tiga, pertama misi diplomasi. Kita tunjukkan kepada negara-negara yang dikunjungi bahwa Angkatan Laut Indonesia bersahabat dengan mereka," kata Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) M. Sati Lubis saat ditemui usai acara penyambutan yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali.
"Kedua sebagai duta budaya, kita memperkenalkan budaya seperti tarian dan lagu-lagu, pakaian tradisional," ia menambahkan.
Dia mengatakan bahwa di setiap persinggahan, para taruna menampilkan pertunjukan kesenian tradisional dari daerah-daerah di Indonesia serta mengunjungi kedutaan dan menggelar pertunjukan budaya bekerja sama dengan komunitas warga Indonesia.
Misi ketiga KRI Bima Suci, ia melanjutkan, adalah melatih para taruna mempraktikkan teori yang didapat selama pendidikan.
Baca juga: Kapal ramah lingkungan milik Inggris HMS Spey sandar di pelabuhan Benoa (video)
"Kapal ini kapal ini diperuntukkan bagi taruna Akademi Angkatan Laut dengan pelatihan pelayaran yang diutamakan ke luar negeri dengan tujuan menerapkan mata pelajaran navigasi," kata dia.
Menurut perencanaan awal, KRI Bima Suci melakukan pelayaran selama tiga bulan atau 91 hari untuk menempuh jarak 11.122 mil laut.
KRI Bima Suci berlayar melalui rute Surabaya-Jakarta-Singapura-Sabah (Malaysia) lalu menuju ke Tual, Maluku Tenggara.
Selanjutnya, KRI Bima Suci berlayar menuju ke Australia, singgah di Townsville, Sydney, Cairns, dan Darwin, kemudian kembali ke Surabaya setelah sandar di Pelabuhan Benoa.
Acara penyambutan KRI Bima Suci di Benoa diramaikan oleh pertunjukan drumband Taruna Genderang Suling Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut Tingkat III Angkatan ke-69.
Para taruna selama proses sandar kapal juga menampilkan atraksi menaiki tiang-tiang kapal setinggi 53 meter lalu melompat dari ketinggian.
Baca juga: Kapal tempur Amerika sandar di Pelabuhan Benoa
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar Bali Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, dan para undangan lainnya bertepuk tangan setelah menyaksikan aksi mereka.
Selama berada di Bali, menurut Letkol Lubis, para taruna antara lain akan melakukan pertunjukan budaya dan kesenian, mengunjungi pejabat pemerintahan dan pejabat militer setempat, serta mengunjungi tempat wisata seperti Desa Adat Panglipuran di Kabupaten Bangli.
Selama sandar di Benoa, KRI Bima Suci dibuka untuk umum.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati berharap kehadiran KRI Bima Suci bisa menumbuhkan kecintaan anak-anak muda di Bali pada laut.
"Kita harapkan ke depan kecintaan bahari khususnya muda-mudi di Bali makin meningkat," katanya.
"Saya mendapat laporan bahwa tidak banyak adik-adik kita yang masuk Akademi Angkatan Laut ini. Saya kira ini menjadi pemicu yang sangat baik sekali ke depan. Mudah-mudahan anak-anak muda mencintai penjelajahan samudra untuk memperkuat TNI Angkatan Laut," ia menambahkan.
Selama sandar di Benoa, KRI Bima Suci dibuka untuk umum.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati berharap kehadiran KRI Bima Suci bisa menumbuhkan kecintaan anak-anak muda di Bali pada laut.
"Kita harapkan ke depan kecintaan bahari khususnya muda-mudi di Bali makin meningkat," katanya.
"Saya mendapat laporan bahwa tidak banyak adik-adik kita yang masuk Akademi Angkatan Laut ini. Saya kira ini menjadi pemicu yang sangat baik sekali ke depan. Mudah-mudahan anak-anak muda mencintai penjelajahan samudra untuk memperkuat TNI Angkatan Laut," ia menambahkan.
Dia juga mengapresiasi misi kebudayaan yang dijalankan selama pelayaran KRI Bima Suci.
"Ini membawa misi kebudayaan yang beraneka ragam, bersatu padu. Kita bangga dengan kekayaan budaya bangsa," demikian Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.