Medan (ANTARA) - Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin menerjunkan pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana (PRCPB) membantu korban gempa bumi magnitudo 6,0 di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Sabtu pukul 02.28 WIB.
Pangdam mengatakan PRCPB ini terdiri atas satu satuan setingkat kompi (SSK) dari Yonif 125/Simbisa, dua tim kesehatan Denkes Siantar dan satu SSK dari Yonif 122/Tombak Sakti yang bersiap diterjunkan.
"Sambil menunggu bantuan PRCPB tiba, prajurit terdekat di Kodim 0210/Tapanuli Utara, Korem 023/Kawal Samudera lebih dulu kita kerahkan untuk memonitor keadaan di lokasi," ucap Achmad Daniel.
Selain itu, lanjut dia, prajurit Kodim 0210/Tapanuli Utara juga membantu para korban yang terdampak gempa bumi, termasuk proses pendataan sarana dan prasarana di wilayah tersebut.
Achmad mengaku, pihaknya mendapat informasi dari BMKG Silangit, Tapanuli Utara bahwa gempa bumi magnitudo 6,0 terjadi di koordinat 2,13 lintang utara dan 98,89 bujur timur dengan pusat gempa di darat 14 kilometer barat laut Tapanuli Utara.
"Gempa ini memiliki kedalaman 10 kilometer yang dirasakan di Kota Tarutung-Sumut VI MMI, Singkil-Aceh IV MMI, Tapaktuan-Aceh III MMI, dan Gunung Sitoli-Sumut III MMI," tuturnya.
Pangdam juga menyebutkan dampak gempa bumi ini mengakibatkan pemadaman aliran listrik di Kota Tarutung, Tapanuli Utara dengan satu korban jiwa meninggal dunia akibat serangan jantung.
Sedangkan 18 orang warga lainnya mengalami luka-luka, namun telah dirawat di RSUD Tarutung maupun sejumlah puskesmas lainnya.
"Hingga pagi tadi telah terjadi 24 kali gempa susulan yang menyebabkan sembilan rumah rusak, jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, rumah ibadah, dan 19 ruko di Pasar Pahae Jahe terbakar," ujar Pangdam Achmada Daniel.