Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar mendapat penghargaan dari pemerintah pusat, sebagai kota pionir percepatan pembangunan sanitasi permukiman.
"Penghargaan tersebut diberikan atas kerja keras dan inisiatif pemkot dalam melakukan sanitasi di perkotaan. Pengharagaan tersebut sudah diserahkan pada 8 Desember lalu oleh Wakil Presiden Boediono," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, Anak Agung Bagus Sudharsana kepada wartawan di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, dengan meraih penghargaan tersebut pemkot akan mendapat hadiah berupa program kegiatan sanitasi perkotaan sebesar Rp3 miliar dari pemerintah pusat.
"Program tersebut akan terealisasi pada tahun anggaran 2010, dengan dana pendamping oleh pemkot sebesar Rp3 miliar," kata Sudharsana yang juga mantan Kepala Bappeda Kota Denpasar itu.
Dikatakan, kalau untuk melakukan sanitasi masyarakat perkotaan hanya dengan dana pusat saja tidaklah mencukupi, karena cakupan wilayahnya sangat luas. Oleh karena itu dana pendamping pemkot diharapkan menutupi kebutuhan program tersebut.
Ia mengatakan, penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada Kota Denpasar tidak terlepas dari perhatian dan komitmen pemkot setempat memperhatikan dan memperbaiki masalah lingkungan, terutama sanitasi masyarakat perkotaan.
Hingga saat ini Pemkot Denpasar, kata Sudarsana, sudah merintis pembuatan tujuh buah sanitasi masyarakat (Sanimas) tersebar di tujuh titik pemukiman padat penduduk yaitu di Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Segina Asri, Perumnas Monang Maning, Desa Pemecutan Kaja, Jalan Bung Tomo dan Kawasan Tunggul Aji.
Disamping itu dalam menangani limbah dengan ramah lingkungan, Denpasar sudah memilki sanitasi skala kota (SSK). Demikian juga dalam hal pengelolaan limbah rumah tangga Denpasar sudah berhasil mewujudkan sistem pengolahan limbah secara terpadu yaitu "Denpasar Sewarage Development Project" (DSDP).
"Cakupan DSPD tahap pertama terlayani baru 30 persen. Tetapi tahap kedua yang akan dikerjakan mulai tahun depan diharapkan mampu melayani keseluruhan mencapai 60 persen," katanya.
Sebagai daerah kunjungan pariwisata, lanjut Sudharsana, masalah sanitasi harus mendapat prioritas utama dan dikelola dengan baik serta lingkungan tidak boleh tercemar.
Di samping usaha-usaha yang telah dilakukan pihaknya kata dia, tidak memungkiri menemukan sejumlah kendala dalam menciptakan sistem sanitasi yang sehat dan ramah lingkungan.
"Kami tidak memungkiri kendala yang dihadapi untuk mewujudkan Sanimas itu antara lain soal penyediaan lahan tempat penampungan atau pengolahan limbah," katanya.
Karena lahan kosong di Denpasar sangat terbatas, sehingga untuk mensiasati keterbatasan lahan ini di beberapa wilayah ada memakai badan jalan untuk tempat penampungan limbah.
"Walau demikian, kami tetap memperhatikan konstruksi dan pengaturannya tetap memperhatikan aspek kenyamanan dan keamanan," katanya. (*)
Denpasar Raih Penghargaan Kota Pionir Sanitasi Pemukiman
Selasa, 15 Desember 2009 17:51 WIB